Perlu diketahui, kebutuhan konsumsi bahan bakar dalam negeri sejak 2014 mencapai 1.790.000 barrel per hari. Karena itu dibutuhkan komitmen untuk berinovasi pada bahan bakar nabati biohidrocarbon.
Dampak dari pengembangan bahan bakar biohidrocarbon berbasis sawit ini tentu pada petani sawit rakyat. Sebab memberi peluang pemberdayaan korporatisasi dalam industrialisasi IVO (bahan baku biohidrocarbon).
Serta kilang-kilang bahan bakar biohidrocarbon stand alone kecil terintegrasi dengan kebun sawit. Ini akan meningkatkan kesejahteraan hidup para petani rakyat.
Jadi, bahan bakar nabati biohidrocarbon berbasis sawit merupakan komoditas sumber daya alam terbarukan di Indonesia yang potensi jumlahnya berlimpah.
"Hari ini Indonesia dikenal sebagai negara terbesar penghasil dan pengekspor kelapa sawit, bersaing dengan Malaysia," katanya.
"Namun permainan sudah berubah, kita tidak boleh hanya sekedar ekspor maka diperlukan adanya penambahan nilai dari hasil produksi kelapa sawit," Imbuh Menteri Bambang.
Duta Besar Brasil H.E. Jose Amir da Costa Dornelles menjelaskan, Brasil yang telah terlebih dulu mengimplementasikan tebu menjadi bahan bakar nabati berproduksi dalam skala komersial.
Baca juga: Menristek: Ini Cara Meningkatkan Peran Perempuan Peneliti di Indonesia
"Ini kesempatan yang luar biasa untuk bisa saling bertukar pengalaman dalam sektor pengolahan bahan bakar nabati. Nantinya akan dapat memberi keuntungan kedua negara," terang Jose Amir da Costa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.