"Pada beberapa workshop kepenulisan kami menjumpai semangat dan riak kebahagiaan pada rona wajah peserta ketika mereka menjumpai bahwa menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan, bahwa membaca sains tak harus seserius yang dipikirkan, dan bahwa membaca tak lagi menjadi aktivitas membosankan," cerita Astri.
Sementara pada aspek para ilmuwan, pihaknya mencoba meluaskan relasi dengan sebanyak-banyaknya akademisi dan para pemikir untuk mau menuliskan bidang keilmuannya namun dalam bentuk artikel populer.
"Karena hal ini adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang paling nyata untuk menjembatani hasil pemikiran mereka di laboratorium dan universitas pada media yang bisa langsung dinikmati masyarakat umum," paparnya.
Ia menambahkan, "yang sangat membahagiakan kami adalah bahkan para ilmuwan Indonesia tingkat dunia akhirnya bisa mencurahkan pemikirannya dalam bentuk yang lebih bisa berterima oleh masyarakat umum bukan hanya di lingkungan akademis."
Ia berharap melalui konten-konten Mata Air yang membahas inspirasi dari ranah sains, budaya, dan spiritual dapat membangkitkan semangat, menyegarkan pikiran dan jiwa masyarakat terdampak Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.