Ini bertujuan agar "learning brain" menjadi aktif, sehingga orangtua mampu mengeluarkan respon berupa kata-kata dan tindakan yang tepat.
"Biar otak mengolahnya dulu di learning brain sehingga bisa mengeluarkan respon yang tepat," kata Tara.
Caranya, duduk dan pejamkan mata. Lalu, ambil nafas dalam dan buang perlahan. Fungsikan indera dengan mendengar sekeliling, merasakan hangatnya hembusan nafas.
Rasakan situasi saat ini, bayangkan apa yang paling ditakutkan seperti anak sulit belajar, pekerjaan kantor tidak selesai, tanpa menilai atau bereaksi. Biarkan semua datang dan pergi di pikiran.
Baca juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2020 Dibuka, 31.800 Orang Telah Daftar
Lalu, yakinkanlah bahwa semua baik-baik saja, semua hanya ada dalam pikiran. Seraya terus mengambil nafas dalam dan membuangnya perlahan selama sekitar 5 menit.
Dengan begitu, diharapkan kata-kata atau tindakan yang keluar dapat menjadi lebih positif.
Setelah itu, selesaikan satu per satu sesuai skala prioritas. Singkirkan pikiran negatif terlebih dahulu, fokus pada apa yang sedang dikerjakan (menemani anak belajar), tunda atau delegasikan hal-hal yang bisa dikerjakan nanti (seperti beres-beres rumah) dan lupakan hal yang tidak penting untuk dilakukan pada hari itu.
Perilaku mindful dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mengurangi stres, seperti selesaikan satu per satu pekerjaan, singkirkan pikiran negatif, ambil jeda 5 menit untuk melakukan teknik pernafasan tadi, lalu apresiasi diri saat pekerjaan selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.