KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kematian yakni penyakit jantung harus diwaspadai semua orang. Karena itu, perlu upaya pencegahan sejak dini agar terhindar dari penyakit jantung.
Untuk itulah mendorong tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) membuat suatu alat deteksi dini penyakit jantung.
Permodelan Alat Tensimeter Digital untuk diagnosis dini penyakit jantung berbasis Artificial Intelligence based Diagnosis (AID).
Baca juga: Mahasiswa UB: Begini Cara Murah dan Alami Kurangi Sarang Nyamuk
Melansir laman UB, Minggu (4/10/2020), alat yang didesain Aldi Dwi Putra, Andro Syahreza, dan Ervan Andi Wijaya ini mampu melakukan diagnosis penyakit jantung berdasarkan:
Menurut Aldi, metode kecerdasan buatan yang digunakan adalah Artificial Neural Network (ANN).
Dijelaskan, kecerdasan buatan AID dilatih menggunakan data dari UCI Machine Learning Repository yang berisi hubungan gejala penyakit jantung dan diagnosisnya.
Setelah dilakukannya proses pelatihan, ternyata didapatkan akurasi yang cukup baik yaitu sebesar 83,6 persen.
"Hasil diagnosis akan ditampilkan dalam bentuk persentase potensi dideritanya penyakit jantung," ujarnya dikutip dari laman UB.
Untuk hasilnya:
1. Jika persentase keluaran semakin tinggi maka potensi dideritanya penyakit jantung juga akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.