KOMPAS.com - Perkembangan setiap anak berbeda-beda. Namun, ada pula anak yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial.
Atau ada anak yang mengalami kelainan dari gabungan hal-hal tersebut. Untuk itu, penting sekali orang tua memahami bagaimana perkembangan anaknya.
"Masalahnya, masih banyak orang tua atau keluarganya yang telat melakukan deteksi sehingga tumbuh kembang anak tidak optimal," ujar Siti Nuraini Purnamawati, akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) seperti dikutip dari laman Ruang Guru PAUD, Minggu (20/9/2020).
Dijelaskan, ada beberapa jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan cara penanganannya yang juga berbeda. Untuk itu, penting bagi Lembaga PAUD yang dalam hal ini guru-gurunya untuk mengetahui jenis ABK dan menentukan cara menanganinya.
Baca juga: Orangtua, Kebutuhan Dasar Anak Harus Dipenuhi Meski Pandemi
Gangguan Autis
Ciri utama yaitu gangguan pada perkembangan kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan munculnya perilaku berulang yang tak bertujuan.
Perlu diketahui, gangguan autis bisa saja muncul mengikuti retardasi mental tapi bisa juga tidak. Artinya, gangguan autis bisa tetap tumbuh kembang layaknya anak normal apabila dikelola secara baik.
Gangguan Perilaku/Tingkah Laku
Gangguan perilaku merupakan gangguan yang meliputi agresi terhadap orang lain dan binatang, menghancurkan barang kepemilikan, berbohong atau mencuri, dan pelanggaran aturan yang serius.
Gangguan perilaku disebabkan banyak hal dan umumnya tidak terdeteksi saat bayi. Namun pada saat anak mulai beranjak dewasa, perilakunya bisa mulai terlihat, misalnya senang menyiksa binatang atau memukul anak lain. Gangguan perilaku yang tidak ditangani dapat berujung kepada aksi kriminal di usia dewasa.
Gangguan Asperger
Gangguan asperger memiliki ciri-ciri yang mirip dengan autisme. Pada sindrom asperger, penderita cerdas dan mahir dalam kemampuan verbal, namun canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, penderita asperger cenderung tidak berekspresi, kurang peka, obsesif, repetitif, tidak menyukai perubahan, dan memiliki gangguan motorik.
Gangguan AD/HD
Attention Deficit/Hyperactive Disorder (AD/HD) memiliki ciri utama kurangnya kemampuan memperhatikan dan kontrol perilaku yang ditandai munculnya hiperaktivitas dan perilaku impulsif yang sulit ditahan.