Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunda, Seperti Ini Cara Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini

Kompas.com - 07/10/2020, 05:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi orang tua, penting sekali mengetahui perkembangan anaknya. Tentu harapannya agar sang buah hati bisa tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

Namun, perlu diketahui bahwa 5 tahun pertama adalah masa yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Pada masa ini, anak biasanya sangat aktif mengeksplorasi banyak hal.

Keaktifan anak usia dini akan membantu perkembangan kognitif, motorik, mental, dan sosial. Tentu saja, agar anak-anak tetap aktif, kesehatan mereka sangat perlu diperhatikan.

Baca juga: Begini Peran Orangtua Menangani Permasalahan Anak Usia Dini

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rabu (7/10/2020), berikut ini cara yang bisa dilakukan bunda untuk menjaga kesehatan pada anak usia dini:

Memenuhi asupan nutrisi anak

Sejak lahir berikan ASI. ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Di dalamnya terkandung protein, lemak, vitamin, karbohidrat, kalsium, dan zat besi yang lebih mudah diserap bayi.

WHO merekomendasikan agar bayi mulai diberi makan pada usia 6 bulan. Pada umumnya, tubuh bayi berusia 6 bulan sudah siap menerima makanan.

Saat ini, sebagai pengganti pedoman 4 sehat 5 sempurna, pemerintah mencanangkan Pedoman Gizi Seimbang.

Menjaga kebersihan anak

Kebersihan adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan anak. Anak-anak usia dini biasanya menyentuh apa saja yang dilihat dan ditemukan.

Padahal, beberapa sumber penyakit dapat muncul dari kotoran yang menempel di tubuh anak. Selain kebersihan lingkungan, kebersihan diri penting untuk diajarkan pada anak-anak, seperti:

  • Kebersihan mulut
  • Kebersihan kuku
  • Kebersihan tubuh
  • Kebersihan tangan
  • Kebersihan kaki

Selain itu, penting juga menjaga kebersihan setelah menggunakan toilet, menjaga kebersihan saat batuk dan bersin, kebersihan dalam rumah, kebersihan makanan dan minuman.

Menjaga anak aktif bergerak

Pada umumnya, anak-anak memiliki energi yang besar. Orang tua pasti akan dibuat lelah. Tetapi ada nilai plusnya, yakni anak dan orang tua akan semakin sehat karena aktif bergerak.

Meskipun begitu, ada sebagian anak yang lebih pasif. Mereka menyukai kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan banyak bergerak. Terutama pada anak-anak yang telah mengenal gawai.

Ini manfaat aktif bergerak:

  1. Metabolisme tubuh akan lebih baik.
  2. Tidur malam yang lelap.
  3. Nafsu makan anak meningkat.
  4. Daya tahan tubuh lebih kuat.
  5. Melatih kemampuan bersosialisasi anak.

Mematuhi jadwal imunisasi

Bayi yang baru lahir memiliki kekebalan pasif, yaitu antibodi yang didapat dari ibu saat bayi masih dalam kandungan.

Namun, kekebalan ini hanya bertahan beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit.

Karena itu, imunisasi diberikan sejak bayi. Imunisasi ini bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu.

Baca juga: Orangtua, Kebutuhan Dasar Anak Harus Dipenuhi Meski Pandemi

Selain tujuan itu, imunisasi pun bertujuan mencegah terjadinya penularan penyakit sehingga lingkungan terlindungi dari wabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau