Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/10/2020, 10:44 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikud) kini tengah menggiatkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai bagian penumbuhan budi pekerti sekaligus menyiapkan generasi penerus yang mampu bersinergi dengan kebutuhan masa depan.

Fokus utama GLN meliputi literasi dasar yang terdiri atas enam aspek, yakni literasi baca-tulis, numerasi, sains, finansial, digital, serta budaya dan kewargaan.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Samto mengatakan, literasi menjadi salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan pada abad ke-21.

Namun, kata dia, literasi bukan sekadar baca tulis, melainkan terkait dengan rangkaian panjang sehingga anak tidak sekadar bisa membaca teks, tetapi juga mampu memahami konteks.

Baca juga: Pukat UGM: RUU Cipta Kerja Bermasalah dari Proses hingga Substansi

"Hal ini harus dimulai sejak dini untuk mendukung hal tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mencanangkan serangkaian program, seperti Gerakan Literasi Nasional, asesmen kompetensi minimum siswa untuk literasi dan numerasi, dan banyak lainnya," paparnya dalam webinar KompasTalks bersama Prudential Indonesia tentang “Literasi Anak Jadi Awal Kesejahteraan Indonesia”, Rabu (6/10/2020).

Butuh gotong-royong banyak pihak

Banyaknya keterampilan literasi yang harus diasah, ditambah dengan tersebarnya anak-anak Indonesia di banyak wilayah, tentu pemerintah tak bisa bekerja sendiri.

Kesuksesan penguatan literasi dinilai bisa terwujud melalui kerja sama banyak pihak. Seperti inisiatif Prudential Indonesia melalui rangkaian program penguatan literasi anak.

Baca juga: Beasiswa LPDP 2020 Dibuka, Beri Biaya Kuliah hingga Tunjangan Bulanan

"Kami terus menguatkan literasi anak sejak dini melalui dua program besar, yaitu program dukungan pendidikan yang berkolaborasi dengan Unicef, serta program Cha-Ching bersama PJI. Keduanya juga merupakan bagian dari upaya kami membantu generasi penerus mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya kelak," papar Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia.

Sejak Agustus 2020, Prudential Indonesia berkolaborasi dengan Unicef dalam mendukung Kemendikbud dalam melakukan serangkaian kegiatan untuk memastikan anak-anak dan orangtua di berbagai wilayah Nusantara dapat menjalankan proses belajar mengajar secara aman, sehat, dan nyaman.

Di antaranya melalui online learning, home learning untuk anak di wilayah Indonesia Timur, serta pengembangan kapasitas untuk para pengajar agar mampu beradaptasi pada era new normal ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+