KOMPAS.com - Penguatan pendidikan vokasi terus dilakukan meski di tengah tantangan pandemi global Covid-19. Semangat siswa SMK pun tidak surut untuk terus menguatkan kompetensi mereka di bidang masing-masing.
Hal ini tergambar dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2020 yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud dan dilakukan secara dalam jaringan (daring).
Secara khusus, tahun ini LKS mengambil tema ‘Melejitkan Prestasi di Bidang Vokasi di Masa Pandemi’.
LKS 2020 melombakan 42 kompetensi keahlian yang mengacu kepada bidang keahlian teknologi dan rekayasa, energi dan pertambangan, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan dan pekerjaan sosial, agribisnis dan agroteknologi, kemaritiman, bisnis dan manajemen, pariwisata, seni dan kreatifitas.
Baca juga: Membangkitkan Sekolah Vokasi Jadi Obat Mujarab bagi Indonesia
“Ada 42 bidang kompetensi yang akan menunjukan kemampuan diri dan menghadapi tantangan untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan keterampilan. Kami optimis, (para peserta) dapat mencapai kesuksesan di masa depan,” ujar Sekjen Kemendikbud Prof. Ainun Na'im saat membuka LKS 2020, Senin (19/10).
Dalam laporannya, Plt. Kepala Puspresnas, Kemendikbud, Asep Sukmayadi menyampaikan, pelaksanaan LKS SMK Tingkat Nasional 2020 merupakan perwujudan adaptasi kebiasaan baru.
“Seluruh penilaian dan penjurian dilakukan secara daring/online dengan memperhatikan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan LKS SMK tetap berlangsung meski di tengah pandemi.
“Jangan ragu, ini bagian anak tangga untuk kompetisi besar, proses belajar tidak mengenal waktu dan tempat,” imbuhnya.
“Harapannya, kompetisi ini menjadi ajang kolaborasi dengan teman-teman dari daerah lain yang mana akan menjadi networking atau relasi di masa depan. Semoga sukses dan bisa melejitkan talenta siswa siswa SMK yang berkompeten, terampil untuk Indonesia yang lebih maju," tambah Wikan.
Acara yang berlangsung 18-24 Oktober 2020 sedianya akan dilaksanakan di Propinsi Kalimantan Selatan namun karena kondisi pandemi seluruh rangkaian kegiatan secara daring.
“Kami sangat berkeinginan acara ini dilangsungkan secara langsung, namun apa dikata situasi pandemi tidak memungkinkan. Harapan kami kegiatan LKS 2020 dapat berjalan sukses dan sesuai harapan,” jelas Plt. Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan.
Meski dilakukan di tengah Pandemi, LKS 2020 diikuti 932 peserta, 34 ketua kontingen provinsi, 812 guru pembimbing dan melibatkan 145 juri serta 65 orang panitia.
Selain kompetisi, LKS tahun ini juga diisi dengan berbagai webinar yang dilakukan selama 5 hari dengan menghadirkan 29 pembicara terbaik di bidangnya.
Rangkaian LKS SMK diselenggarakan secara paralel di beberapa lokasi penjurian berbeda.