Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Terbaik Bidang Ilmu Komputer Versi THE WUR by Subject 2021

Kompas.com - 22/11/2020, 14:11 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga pemeringkatan Times Higher Education (THE) telah merilis peringkat universitas-universitas di dunia tahun 2021.

Institut Teknologi Bandung (ITB) menempati peringkat 1.000+ atau menjadi universitas terbaik kedua di Indonesia versi THE World University Rankings.

Selain pemeringkatan universitas secara keseluruhan THE WUR juga telah mengeluarkan pemeringkatan THE WUR by Subjects atau berdasarkan bidang ilmu.

Baca juga: 4 Kampus Jurusan Komunikasi Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2021

Adapun rincian peringkat ITB untuk THE WUR by Subjects adalah peringkat 601+ untuk Bidang Bisnis dan Ekonomi (Business and Economics), peringkat 501-600 untuk Bidang Ilmu Komputer (Computer Science), peringkat 601-800 untuk Bidang Teknik (Engineering), peringkat 801+ untuk Bidang Ilmu Hayati (Life Sciences), dan peringkat 801-1000 untuk Bidang Ilmu Fisika (Physical Sciences).

Berdasarkan peringkat THE WUR by Subjects tersebut, ITB terbaik di Bidang Ilmu Komputer.

 

Sekretaris Tim Evaluasi Peringkat ITB Paramashanti, mengatakan, Times Higher Education World University Rankings (WUR) memiliki dua kategori penilaian, yakni THE (Overall) WUR dan THE WUR by Subjects.

Ia menjelaskan, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang harus dipenuhi oleh universitas agar dapat mengikuti pemeringkatan THE WUR. Ketujuh kriteria tersebut adalah:

Baca juga: 4 Kampus Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2021

  1. Universitas harus memiliki publikasi yang relevan sejumlah minimal 1000 dalam 5 (lima) tahun terakhir, dan memiliki lebih dari 150 publikasi yang relevan dalam setiap tahun.
  2. Universitas harus menyelenggarakan pengajaran pada tingkat sarjana, yang ditunjukkan dengan sejumlah lulusan yang diberikan gelar sarjana. Universitas yang hanya menyelenggarakan pengajaran atau pendidikan pascasarjana tidak dapat diikutkan dalam pemeringkatan.
  3. Universitas tidak hanya fokus pada satu bidang (subjek) tertentu, yang ditunjukkan dengan lebih dari 80 persen publikasi memiliki bidang yang sama.
  4. Universitas harus sudah memberikan sejumlah data untuk seluruh indikator untuk tahun pemeringkatan.
  5. Universitas tidak boleh memiliki lebih dari dua nilai kritis (nol atau tidak menyampaikan) pada data-data yang di-submit melalui portal THE, yaitu di antaranya data tentang staf akademik (lokal dan internasional), staf riset, mahasiswa lokal dan asing, jumlah lulusan, pendapatan institusi, pendapatan riset, pendapatan dari industri.
  6. Universitas harus menyampaikan data untuk setidaknya 1 (satu) bidang atau subjek yang relevan.
  7. Universitas tidak masuk dalam daftar pengecualian khusus yang tidak dapat diikutkan dalam pemeringkatan.

Baca juga: 6 Kampus Jurusan Ekonomi-Bisnis Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2021

Upaya ITB naikkan peringkat

Paramashanti mengatakan, indikator dari berbagai jenis lembaga pemeringkatan akan menjadi cermin bagi ITB untuk senantiasa melakukan upaya perbaikan.

ITB, lanjut dia, akan melakukan transformasi berkelanjutan untuk menjadi perguruan tinggi yang mampu melakukan proses bisnis berkelas dunia dan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia dan dunia sebagai “a Globally Respected and Locally Relevant University”.

"Terdapat 3 (tiga) program utama yang berkaitan dengan upaya peningkatan pemeringkatan ITB, yaitu program internalisasi proses, peningkatan reputasi universitas, dan peningkatan daya saing," paparnya dilansir dari laman ITB, Minggu (22/11/2020).

Dalam upaya menjadi perguruan tinggi yang mampu melakukan proses bisnis berkelas dunia, ITB akan melakukan internalisasi proses melalui desentralisasi program, termasuk program peningkatan indikator peringkat, kepada UKA (Unit Kerja Akademik) dan UKP (Unit Kerja Pendukung) terkait, atau kepada gugus tugas baru.

Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Terinovatif 2020 Versi Kemenristek-BRIN

Disampaikan Paramashanti, desentralisasi program juga akan diikuti dengan perbaikan proses bisnis, basis data, sistem informasi dari setiap unit dalam menjalankan program-program tersebut, serta perbaikan dalam integrasi data dan sistem informasi dalam skala institusi.

“Target capaian dari program ini adalah perbaikan kapasitas penyedia (enabling capacity),” ujar Paramashanti.

Untuk peningkatan reputasi universitas, ITB akan melakukan pengelolaan secara terinstitusi, baik untuk lingkup dan jejaring nasional, regional, dan internasional dari berbagai kegiatan akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat Indonesia dan dunia, serta inovasi yang dilakukan oleh seluruh sivitas akademika ITB.

“Selain untuk meningkatkan reputasi ITB, melalui program ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang-peluang inovatif untuk membuka kerja sama dan gagasan baru,” tambahnya.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 University of Western Australia Senilai Rp 460 Juta

Berkaitan dengan peningkatan daya saing, ITB akan mengembangkan program pendidikan dan penelitian kolaboratif dengan profil-profil internasional, yang salah satunya akan dicapai melalui penyelenggaraan program Pendidikan Pascasarjana yang berskala internasional.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan atmosfer dan capaian pendidikan dan penelitian yang memiliki daya saing di tingkat global yang akan berkontribusi pada peningkatan international outlook dari ITB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau