Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakultas Teknik UI Buat Perangkat Lunak Prediksi Kerusakan Pipa Gas

Kompas.com - 25/11/2020, 12:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai bagian dari Tri Dharma, perguruan tinggi dituntut untuk mampu menghasilkan beragam inovasi yang mampu menjawab berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat.

Manjawab tantangan ini, Fakultas Teknik Universitas (FT UI) Indonesia mencoba melakukan terobosan inovasi, di antaranya menjawab permasalahan bidang migas lewat

Dosen Teknik Metalurgi dan Material FT UI, Jaka Fajar bersama tim mahasiswa terdiri dari Luki Pradipta, Luthfi Dali, Imam Abdillah, Hanna Ovelia dan Rama berhasil membuat perangkat lunak Prediksi Kerusakan Pipa Gas atau Estimasi Risiko pada Pipa Terkorosi.

“Optimasi produksi minyak dan gas hanya dapat tercapai jika proses perawatan fasilitas produksi seperti pipa berjalan dengan baik. Perangkat Lunak ini bertujuan untuk memperkirakan risiko kegagalan pipa gas,” jelas Fajar melalui rilis resmi (25/11/2020).

Baca juga: Pakai Limbah Nasi, Mahasiswa Vokasi Unair Ciptakan Hand Sanitizer Alami

Lebih jauh ia menjelaskan, perangkat lunak ini memberikan manfaat dalam rekomendasi kepada pihak manajemen untuk melakukan penjadwalan perawatan terhadap fasilitas pipa gas sehingga kerusakan dapat dicegah.

Pihaknya mengungkapkan perangkat lunak dibuat ini telah mengacu pada API RBI 581: Risk-Based Inspection Methodology yang menjadi acuan inspeksi fasilitas minyak dan gas seluruh dunia.

Harga perangkat lunak di luar negeri bisa mencapai lebih dari 2000 USD. Terlebih lagi penggunaan perangkat lunak tersebut masih sangat jarang yang menguasai.

"Perangkat lunak yang dibangun ini memiliki antarmuka yang sangat mudah digunakan dan dengan algoritma yang sudah dimodifikasi serta dapat diakses dimana saja. Perangkat Lunak ini juga telah mendapatka sertifikat HAKI dari Kemenkumham," ungkap Fajar.

Selain itu perangkat lunak ini memenagkan dana hibah purwarupa 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Ke depan perangkat lunak ini akan dilengkapi tipe-tipe peralatan lain pada industri minyak dan gas.

"Diharapkan dengan keberadaan perangkat lunak yang dibuat dari dalam negeri ini dapat mengurangi ketergantungan dunia Migas Indonesia dengan perangkat lunak serupa dari luar negeri," tutup Fajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau