Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tes Swab Positif, Perlukah Tes Ulang? Ini Kata Pakar UGM

Kompas.com - 09/12/2020, 15:40 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tes swab atau usap dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi metode yang saat ini dinilai paling akurat dalam mendeteksi infeksi virus corona.

Hanya saja, hasil pemeriksaan terkadang berbeda meski uji swab dilakukan dalam waktu yang berdekatan. Misalnya, seseorang yang melakukan tes swab di rumah sakit hasilnya positif. Kemudian keesokan harinya kembali melakukan swab PCR di rumah sakit berbeda, hasilnya menjadi negatif.

Kemungkinan hasil yang berbeda ini bisa membuat seseorang memutuskan untuk melakukan uji di tempat yang berbeda.

Baca juga: Kampus Swasta Ini Raih Predikat 4 Star di Pemeringkatan Dunia

Kapan diperlukan tes swab ulang?

Pakar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Titik Nuryastuti menjelaskan bahwa terdapat beragam faktor yang memengaruhi perbedaan hasil uji swab PCR.

"Waktu pengambilan swab yang berbeda bisa memberikan hasil pemeriksaan yang berbeda pula," paparnya dalam keterangan tertulis di laman resmi UGM, Selasa (8/12/2020).

Bila tes swab dilakukan dalam masa inkubasi virus, kata dia, yaitu hari ke 2 -14 setelah terpapar, kondisi tersebut disebut sebagai negatif palsu.

"Ini dapat terjadi karena jumlah virus yang rendah dan berada di bawah ambang deteksi PCR sehingga memberikan hasil negatif," jelas Ketua Tim Laboratorium Covid-19 FKKMK UGM ini.

Baca juga: Lowongan Kerja BCA Desember 2020 untuk Lulusan D3-S1

Meski begitu, ia menegaskan apabila hasil uji swab PCR positif, maka tidak perlu dilakukan swab ulangan dalam waktu yang berdekatan.

"Swab evaluasi tidak wajib untuk dilakukan, bila akan dilakukan sebaiknya diambil setelah hari 10," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Satgas Covid-19 UGM, Arif Nurcahyanto. Ia tak memungkiri adanya kecemasan pada seseorang dengan hasil uji swab PCR.

"Tidak setiap orang siap mendengar yang sebenarnya, tapi lebih pada hal yang ingin didengar," tuturnya.

Ia mengatakan reaksi pertama yang umumnya terjadi pada seseorang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 adalah perasaan syok.

Baca juga: Lowongan Kerja Yamaha Motor Indonesia untuk Lulusan S1

Selain itu, ada perasaan marah dan penolakan sehingga mengambil pilihan melakukan uji pembanding di rumah sakit berbeda.

"Menghadapi kondisi seperti ini sebaiknya menerima kenyataan akan apa yang terjadi. Kuncinya adalah penerimaan dan harus memutus mata rantai penularan serta dengan rendah hati mengurangi aktivitas di luar rumah, mematuhi protokol kesehatan" terangnya.

Waktu tes swab paling optimal

Pakar virologi FKKMK UGM sekaligus tim Lab Covid-19 UGM Muhammad Saifudin Hakim menambahkan, uji swab PCR sangat tergantung pada ketepatan waktu.

Misalnya, pada hari ke-0 di mana muncul gejala pada orang yang bergejala maka pemeriksaan PCR akan optimal dilakukan di hari ke-3 dan 5 setelah muncul gejala.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Hakim menyampaikan sebaiknya tetap melakukan isolasi mandiri bagi yang tidak bergejala sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.

Sebab, seseorang dengan hasil swab PCR awal positif lalu melakukan uji serupa dalam waktu dekat dengan hasil negatif masih berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 ke lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Libur Awal Puasa 2025 Anak Sekolah Mulai Minggu Ini, Total Libur 24 Hari

Libur Awal Puasa 2025 Anak Sekolah Mulai Minggu Ini, Total Libur 24 Hari

Edu
Syarat, Cara Daftar dan Buat Akun KIP Kuliah Jalur SNBT 2025

Syarat, Cara Daftar dan Buat Akun KIP Kuliah Jalur SNBT 2025

Edu
5 Sekolah Kedinasan Boleh Mata Minus, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS

5 Sekolah Kedinasan Boleh Mata Minus, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS

Edu
Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau