KOMPAS.com- Perempuan dan remaja yang berjaya adalah perempuan dan remaja yang memiliki peran besar dalam pembangunan.
Pesan khusus dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ini disampaikan langsung kepada seluruh perempuan Indonesia yang tergabung di program dampingan Plan Indonesia, "Girls Leadership Class" (GLC).
Bahkan sambil mengutip pesan Ibu Kartini, Sri mengatakan jika pembangunan sebuah negara, bangsa, justru di mulai dari peran para perempuan.
"Ibu Kartini pernah berkata bahwa mendidik perempuan bukan hanya mendidik dirinya sendiri, tetapi mendidik satu keluarganya. Jadi kalau mendidik perempuan, itu mendidik siapa yang ada di perutnya, siapa yang akan disusui," kata Menkeu (20/12/2020).
"Mendidik perempuan itu dapatnya akan satu keluarga,” tegasnya.
Di hadapan 120 peserta secara virtual, Sri tak cuma membagikan pandangannya akan peran perempuan saja. Ia juga ikut membagikan pengalaman pribadi dan kisah inspiratifnya.
Sesuai tema GLC yakni "Pendidikan dan Peningkatan Daya Saing di Bidang Teknologi" Sri yang didapuk menjadi Principal Mentor menyampaikan berbagai topik berkaitan dengan tema.
Misalnya, ia mengatakan jika pendidikan dasar wajib menjadi modal penting kaum muda perempuan sebelum mengambil peran dalam membangun pembangunan.
Baca juga: Perempuan Usia 79 Tahun Raih Gelar Doktor di ITB
Untuk itu, Sri mengatakan Pemerintah Indonesia melalui Kemenkeu telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN setiap tahun.
Dari anggaran ini, ada harapan untuk terus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dengan memberikan akses pendidikan inklusif, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan.
Tak cuma itu, ia juga menitipkan pesan khusus jika dalam era teknologi informasi seperti sekarang, semua perempuan dan anak muda harus memikili kecermatan. Termasuk, memiliki empati dan kontrol diri saat berselancar di dunia maya.
Empati dan kontrol diri ini menjadi penting karena ada banyak informasi tersebar di berbagai akun yang bisa menjebak pemahaman para pengguna dunia maya.
Sri juga menekankan, meski harus tetap memilah informasi, semua anak muda wajib menebar hal positif saat mengakses dunia maya.
“Dalam situasi yang hiruk pikuk ini sulit menentukan yang benar, dan yang tidak benar. Karena banyak juga orang yang kerjanya untuk memanipulasi kebenaran," ungkapnya.
Sri Mulyani melanjutkan, "anak-anak perempuan seperti kalian, jangan tenggelam dalam gelombang di mana orang secara mudah tidak punya etika menulis apa saja, karena saat kalian jadi leaders yang makin besar, setiap yang kalian tulis dan ucapakan akan punya pengaruh lebih besar lagi.”