Kata dasar yang berawalan huruf konsonan ganda tidak luluh jika mendapat imbuhan me- dan pe-. Adapun huruf awalnya bermacam-macam, tidak hanya k, p, s, dan t.
Contoh:
- klarifikasi menjadi mengklarifikasi
- kritik menjadi mengkritik
- plester menjadi memplester
- protes menjadi memprotes
- steril menjadi mensterilkan
- transfer menjadi mentransfer
- blokir menjadi pemblokiran
- gratis menjadi penggratisan
- klona menjadi pengklonaan
- kredit menjadi pengkreditan
- skors menjadi penskorsan
- stabil menjadi penstabilan
Meski demikian, ada bentuk pengecualian untuk kata tertentu yang sudah dipakai secara umum. Sebagai contoh, kata dasar punya menjadi mempunyai. Hal ini karena memunyai kurang diterima oleh masyarakat dan tidak disosialisasikan dengan baik.
Selain itu, kata dasar kaji bisa menjadi mengaji dan mengkaji. Kata mengaji berarti mendaras atau mempelajari Al Quran, sedangkan mengkaji artinya mempelajari atau menelaah suatu hal secara lebih mendalam.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan mengenai peluluhan fonem yakni pengimbuhan bertingkat. Satu hal yang harus diingat adalah kata dasarnya sehingga bisa dibentuk menjadi kata berimbuhan bertingkat yang benar.
Contohnya, memperhatikan berasal dari kata dasar hati yang mendapat imbuhan me-, pe-, dan kan- secara bersamaan. Jadi, bukan memerhatikan.
Begitu juga dengan kata dasar ajar yang memperoleh imbuhan me-, pe-, dan i- sehingga menjadi mempelajari, bukan memelajari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.