Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Strategi Memastikan Intoleransi di Sekolah Tidak Terulang

Kompas.com - 01/02/2021, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

2. Lakukan sosialisasi rancangan program keagamaan sekolah kepada orangtua siswa. Minta dukungan orangtua untuk terus mendukung keberagaman yang ada di sekolah.

3. Berikan dispensasi dan kemudahan pada siswa yang tidak mampu. Jadikan hal itu rahasia sekolah agar tidak melahirkan bullying kepada sang anak.

Baca juga: Mendikbud Diminta Berantas Praktik Intoleransi di Sekolah

Strategi mencegah intoleransi

Ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan pihak sekolah agar dapat menghindari timbulnya kasus intoleransi di tengah siswa-siswinya. Apa saja?

1. Hindari "copy paste" program sekolah

Sikap intoleransi di sekolah terkadang muncul karena aturan yang ada di sekolah adalah aturan "copy paste" program sekolah dari tahun ke tahun. Sehingga aturan sekolah menjadi tidak adaptif dan tidak sesuai dengan kondisi yang ada.

2. Harus ada dorongan dari pihak pemerintah.

Misalnya, memastikan manajer sekolah yang ditunjuk mampu memimpin dan bekerja sama dengan tim di sekolahnya. Manajer sekolah wajib membangun kerja sama dan tidak mengambil inisiatif sendiri ketika membuat program sekolah.

3. Berbasis data siswa

Sekolah juga harus lebih teliti mendata identitas siswa agar kebutuhan belajar mereka sesuai dengan aturan yang dibuat. Libatkan komite sekolah untuk memastikan aturan tersebut dibuat bersama dan berjalan dengan baik.

4. Melibatkan orangtua

Sekolah juga harus bekerja sama dengan orangtua siswa untuk memastikan bahwa aturan yang mereka buat dapat menumbuhkan karakter disiplin pada siswa dengan tidak mengabaikan karakter toleransi.

Memastikan intoleransi tidak terjadi di sekolah adalah tanggungjawab semua semua warga sekolah. Butuh kerja sama dari semua pihak untuk berbenah agar karakter toleransi menjadi pembiasaan di sekolah.

Mengaplikasikan akhlak yang baik pada setiap individu dapat membuat keberagaman bangsa ini menjadi Indah. Semoga tidak lagi terjadi intoleransi dalam dunia pendidikan kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau