Kesulitan menangkap dan mengolah bunyi serta simbol bahasa (literasi). Anak kesulitan untuk membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas.
Gangguan baca tulis ini biasanya akan sulit dikenali apabila anak belum mulai sekolah. Pasalnya, gangguan ini akan benar-benar terlihat di masa perkembangan anak saat ia mulai belajar membaca.
Untuk itu, dukungan sekolah dan orangtua dalam membantu anak mengatasi kesulitan membaca harus maksimal. Bisa juga, dengan cara kreatif dalam membantu anak belajar membaca.
ABB, dalam kesehariannya tidak menunjukkan kekhususan perilaku. Sehari-hari mereka terlihat sebagai siswa biasa dan bisa tersamar hambatannya di antara siswa yang lain. Namun, akan sedikit terlihat saat ada kendala dalam beberapa bidang akademik dasar, berkenaan dengan hasil belajarnya.
Sering kali, ABB dianggap sebagai siswa ceroboh, masa bodoh, kurang teliti, bekerja asal jadi, terlihat pandai namun hasil belajar sering mengecewakan.
Baca juga: Anak Belajar Mandarin Kian Asyik dengan Augmented Reality
Kondisi ini tentu tidak menguntungkan bagi anak-anak yang masuk kategori ABB karena mereka sering kali tidak mengerti kesalahan yang dilakukan dalam pengelolaan cara belajar. Bagi banyak ABB, kondisi tersebut menjadi beban psikis yang akan mempengaruhi perilaku mereka terhadap tuntutan belajar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.