"Pernah saya dapat tawaran mengisi website bilingual di luar negeri. Yah, itu pengalaman yang luar biasa. Termasuk, mewakili bloger se dunia di salah satu acara di Singapore," kata dia.
Ia mengatakan, bagi seorang blogger mungkin saja tidak masalah jika conversationnya tidak terlalu mulus. Selama, orang yang diajak bicara paham akan maksud pembicaraan yang ada.
"Namun bagi saya, yang pekerjaannya di dunia menulis tentu harus kuat literasinya. Grammarnya harus benar, dan perfect," kata dia.
Kata-kata Ani, dibenarkan oleh Head of Connext Edward Irwan. "Selain untuk mengembangkan karir, dulu mau meeting dengan orang luar negeri ga setiap hari. Selama pandemi, memudahkan untuk meeting jadinya hampir setiap hari meeting. Di company kami, hampir setiap waktu begitu," kata dia.
Apalagi, perusahaannya dan semua pegawai yang ada memerlukan personal branding yang kuat maka bahasa Inggris menjadi hal yang pokok. "Kadang, orang tidak paham jika personal branding itu penting. Makanya, dengan branding yang tepat ya kesempatan yang luas juga semakin besar," ujar dia.
Baca juga: Berapa Usia Ideal Anak Belajar Bahasa Inggris?
Untuk itu, ketiganya juga mengatakan jika belajar bahasa Inggris tak bisa belajar sendiri. "Harus dibantu teman yang se frekuensi yang mau diajak belajar bahasa Inggris bersama. Agar ada feedback-nya," ujar Yacko.
Edward dan Ani pun juga menyarankan jika ingin mengasah bahasa Inggris, harus dibarengi motivasi. Atau, datang ke tutor bahasa Inggris yang profesional. "Kalau belajar sendiri, tetap ada kekurangan. Datang ke tutor atau lembaga kursus yang tepat, itu langkah yang baik," tutup Ani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.