Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Covid-19 di Indonesia, PPM Manajemen: "Dancing with The Pandemic"

Kompas.com - 01/03/2021, 07:52 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

KOMPAS.com - Wabah pandemi global telah memberi dampak dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Jelang satu tahun sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 (2/3/2020), pagebluk Covid-19 belum menunjukan tanda akan berakhir.

"PPM Manajemen berupaya mencetak leader perusahaan atau organisasi untuk bisa dancing with the pandemic, tidak terpuruk dan tetap dinamis dengan kondisi yang disebabkan oleh pandemi," jelas Triono Saputro, Act. Executive Director PPM Manajemen.

Kata kunci frasa "dancing with the pandemic" yang sampaikan Triono dalam konferensi pers daring (23/2/2021) ini merujuk pada kemampuan adaptasi untuk mampu tetap dinamis di tengah kondisi krisis yang tidak ideal, termasuk di masa pandemi.

Ia menambahkan, "yang perlu dilakukan adalah bisa mengikuti tren, merespon perubahan dengan baik, memiliki kapabilitas dinamis, kapabilitas selalu agile (cepat dan mudah beradaptasi) dan fleksibel."

"Untuk bertahan di kondisi seperti ini kita harus mau dan berani berubah. Kita harus kreatif dan inovatif. Tidak ada jalan lain," tegas Triono.

Baca juga: Ditjen Dikti: Kampus Merdeka, Mahasiwa Upgrade Skill di Luar Perkuliahan

Intergrasi teknologi pembelajaran

Triono juga menjelaskan, adaptasi pembelajaran daring sebagai dampak Covid-19 harus dilihat bukan perpindahan belajar tatap muka ke daring saja.

"Jadi bukan hanya memindahkan memindahkan PPT (Power Point) ke (aplikasi) Zoom saja, tapi juga mendesain ulang bagaimana perilaku orang belajar melalui daring. Meningkatkan meningkatkan kompetensi dan tim work secara daring perlu desain khusus," tegasnya.

Inilah yang kemudian mendorong PPM Manajemen melahirkan Solusi Teknologi Pembelajaran (STP) dan Digital Platform Pembelajaran, biasa disebut Learning Management System (LMS).

STP sendiri memiliki dua jenis service and solution, pertama Content Development Services, jasa di mana mengubah konten pembelajaran konvensional menjadi konten berbasis digital atau e-Learning.

Kontennya meliputi podcast, video, animasi interaktif, page turner, hingga game based learning melalui pendekatan micro learning.

Sedangkan LMS meliputi LMS Development yang membangun dari awal untuk nanti dioperasionalkan oleh klien, dan LMS Manage Services yaitu menyewa dari PPM Manajemen dan juga dibantu dalam pengoperasiannya.

Kemampuan dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran inilah, tambah Direktur Jasa Pengembangan Eksekutif PPM Manajemen Pepey Riawati Kurnia, membuat PPM Manajemen tetap mampu menorehkan sejumlah prestasi di tengah masa pandemi.

"PPM Manajemen mendapatkan predikat Unggul dari BAN-PT dan di Journal of Management and Business Review (JMBR) berhasil meraih peringkat 3. Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana PPM SoM berhasil menjuarai 15 lomba dan lebih dari 40 orang menerima beasiswa," ungkap Pepey.

"PPM Manajemen memiliki LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), dan menjadi yang pertama diakui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk melaksanakan uji sertifikasi online/asesmen jarak jauh (AJJ) sejak Mei 2020," tambahnya lagi.

Tidak hanya itu, dalam rangka mendekatkan manajemen bisnis ke kalangan anak muda, Pepey menyampaikan pihaknya berencana meluncurkan program "PodManis, Podjok Manajemen dan Bisnis”.

"Ini akan menjadi sebuah podcast yang dikelola dengan semangat menjadi relevan bagi anak muda yang memiliki ketertarikan terhadap tema bisnis dan manajemen dan dibawakan secara ringan. Podcast akan resmi mengudara per 1 Maret 2021," kata Pepey.

Baca juga: Uhamka: Perkuat Kualitas Pendidikan Tinggi lewat Kampus Merdeka dan Doktorisasi

Semangat "Kampus Merdeka"

Dalam kesempatan sama, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Prof. Bramantyo Djohanputro mengungkapkan, kekhawatiran loss learning akibat pembelajaran daring dapat diatasi tidak hanya dengan teknologi, namun juga peningkatan kapabilitas.

"Kami alami, kualitas belajar online dan offline bisa sama. Teknologi bukan satu-satunya trigger meningkatkan kualitas. Kapabilitas juga menjadi hal penting meningkatkan kualitas," ujarnya.

Ia melanjutkan selain teknologi sangat penting untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas di tengah pandemi lewat tiga pilar utama; pengetahuan, kompetensi dan karakter.

"Bukan hanya pengetahuan tapi juga skill dan attitute. Tujuan pembelajaran, silabus, konten belajar harus mengacu pada tiga hal tersebut," tegas Prof. Bramantyo.

Lebih jauh Prof. Bramantyo mengungkap agilty, kelincahan bergerak, menjadi pembelajaran penting dalam satu tahun pandemi Covid-19 ini.

"Dalam agility apapun kondisinya, organisasi dapat cepat melakukan perubahan. Organisasi juga perlu dengan cepat melakukan inovasi-inovasi, baik dari sisi produk maupun efisiensi," jelasnya.

Mendorong hal tersebut, Prof. Bramantyo menyampaikan pihaknya sebelum program Merdeka Belajar dicanangkan Kemendibud telah mendorong mahasiswa memperoleh kompetensi melalui pengalaman langsung ke dunia usaha maupun kemitraan dengan kampus lain.

"Sebenarnya sudah sejak tahun 1990-an PPM sudah menjalankan Kampus Merdeka lewat berbagai program wajib kerja sebelum membuat tesis maupun kerja sama program yang dijalin dengan universitas internasional di mana mahasiswa bisa belajar di kampus lain seperti semangat Kampus Merdeka," jelasnya.

Dengan demikian, tambah Prof. Bramantyo, lulusan yang dihasilkan benar-benar memiliki kompetensi kerja sehingga banyak mahasiswanya sudah memiliki pekerjaan sebelum lulus lantaran skill, pengalaman dan jejaring yang dimiliki. 

Dalam kesempatan tersebut Prof. Bramantyo kembali menegaskan, pendidikan bukan institusi yang berdiri sendiri. Menurutnya, kualitas pendidikan juga dipengaruhi kontribusi dan interaksi dunia pendidikan dengan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.

"Masing-masing harus berkontribusi. Kampus Merdeka ini membuka peran orangtua, dunia usaha. Dunia usaha terlibat, masyarakat menjadi 'laboratorium' bagi mahasiswa. Keterlibatan pemerintah dalam hal regulasi akan membuat perguruan tinggi lebih mampu menjaga dan meningkatkan kualitasnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau