KOMPAS.com - Persoalan literasi masih menjadi tantangan di Indonesia tidak saja di masa pandemi global Covid-19 saja. Selain kebiasaan atau minat baca, ketersediaan bahan bacaan pun turut menjadi masalah rendahnya literasi Indonesia.
Berdasar standar UNESCO setiap orang idealnya minimal membaca 3 buku baru setiap tahun.
Dengan perkiraan jumlah penduduk Indonesia 270 juta, maka membutuhkan 810 juta buku beredar di masyarakat setiap tahun. Namun total jumlah bahan bacaan nyatanya hanya mencapai 22, 3 juta eksemplar dengan rasio nasional 0,0098 atau tidak mencapai 1 persen.
Sementara Eropa bisa mencapai 15-20 buku per tahun, Amerika Utara bisa 25 buku setahun. Artinya, Indonesia mengalami ketertinggalan jauh.
Data ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando melalui rilis resmi Perpustakaan Nasional (13/2/2021).
"Jadi jangan menghakimi anak-anak Indonesia di sisi hilir yang rendah budaya baca, tetapi ini dikarenakan tidak disiapkannya buku yang beredar di masyarakat," ungkap Syarif lebih lanjut.
Ia menyampaikan hal ini menjadi tugas banyak pihak, mulai dari penyelenggara negara, hingga penulis dan juga penerbit.
"Penulis dan penerbit buku juga harus bisa menyesuaikan kebutuhan masyarakat di berbagai tempat yang tidak sama kebutuhannya,” ujarnya.
Baca juga: Sinergi Kampus Mengajar dan KLS Jawab Tantangan Literasi Masa Pandemi
Kaperpusnas menyampaikan, kebiasaan membaca buku dapat mendorong orang berinovasi, sehingga penguatan literasi menjadi salah satu syarat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Literasi, jelas Syarif, terbagi 4 tingkatan, yakni kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bacaan, memahami yang tersirat dari yang tersurat dan mengemukan ide, teori, kreativitas dan inovasi baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.