Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Retno Lestari

Penulis buku "Rahasia Pemburu Beasiswa" dan pendiri TransforMe. Penulis merupakan mantan jurnalis TV yang kini mendedikasikan dirinya di dunia edukasi teknologi untuk membantu individu dan organisasi mengembangkan dirinya secara global.

Melamar Beasiswa Tanpa Visi ibarat Menanam Pohon Tanpa Akar

Kompas.com - 05/04/2021, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Presiden Jokowi mencanangkan visi Indonesia tahun 2045 menjadi negara dengan ekonomi terkuat kelima di dunia.

Oleh karena itu, generasi muda berpendidikan tinggi dengan kompetensi global sangat dibutuhkan untuk menjadi motor perkembangan Indonesia di berbagai bidang.

Mendorong hal tersebut, kini pemerintah memberikan banyak beasiswa bagi pemuda-pemudi untuk berkuliah di dalam negeri ataupun di luar negeri.

Sementara itu, negara-negara lain yang melihat potensi Indonesia juga terus mengucurkan dana pembiayaan pendidikan tinggi generasi muda negara kita setiap tahun untuk menimba ilmu di negaranya.

Lalu, sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kamu bisa menjadi salah satu peraih beasiswanya?

Beasiswa itu adalah alat untuk mencapai sebuah tujuan. Bagi pemerintah Indonesia, beasiswa adalah alat untuk membantu masyarakat mempelajari ilmu agar menjadi generasi yang mampu berkompetisi.

Bagi negara lain, beasiswa adalah alat diplomasi untuk mempererat kerja sama kedua belah negara.

Sementara itu, apa makna beasiswa bagi kamu pelamar beasiswa?

Pertanyaan ini harus dipikirkan dan direnungkan baik-baik sebelum memutuskan untuk melamar beasiswa. Mengapa? Karena jawaban dari pertanyaan ini seharusnya adalah sebuah visi yang akan menjadi akar dari sebuah bangunan besar.

Jika jawabannya seharusnya adalah sebuah visi, kalau kamu melihat beasiswa hanya sebagai alat untuk membiaya kuliah atau memberikan kesempatan tinggal di luar negeri maka kamu salah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+