Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Baca Netizen Turun, Lebih Banyak Komen dan "Update" Status

Kompas.com - 07/04/2021, 16:38 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi informasi di era digital memberikan banyak kemudahan. Di Indonesia, hasil survei mengatakan 73,9 persen penduduknya memanfaatkan teknologi digital. Setara dengan 202 juta orang dari total 270 juta penduduk Indonesia.

Meski begitu, merangkum laman Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ada sisi yang patut diwaspadai di balik potensi besar ini karena digitalisasi memiliki dua sisi mata pisau.

Pada satu sisi, membawa manfaat yang besar bagi kemajuan umat manusia, tapi di sisi lain ada ekses-ekses negatif yang ditimbulkan.

Guru Besar Antropolinguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Khairun Gufran A. Ibrahim menyampaikan, masyarakat saat ini sedang mengalami dua lompatan besar dalam perilaku atau tradisi baca tulis. Dari wahana kertas menjadi wahana kaca alias teknologi digital.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Ia menjelaskan, hal pertama yang terjadi pada dua lompatan itu ialah perpindahan wahana perilaku membaca, dari membaca tanpa jari kepada membaca dengan sentuhan jari pada gawai.

Kemudian dari peralihan ini juga, jelas dia, ada pengalaman dan pembelajaran kecerdasan kinestetik, ada peluang mendapatkan bacaan lebih banyak.

"Kemudian dari perpindahan ke wahana digital akan lahir pula komunitas baru yaitu warga-net alias netizen. Negatifnya adalah akan terjadi komunikasi yang semakin lancing, cerewet, sedikit-sedikit berkabar dan berbagai perilaku kelisanan lain,” tutur Gufran dirangkum dari laman Direktorat SD Kemendikbud.

Dengan terjadinya disrupsi digital ini, Gufran menilai literasi baca tulis menjadi berkurang dan justru melahirkan kebiasaan baru yaitu kebiasaan lisan, mutakhirkan status, banyak bertutur dengan jari tanpa berpikir terlebih dulu, hingga akhirnya menurunkan minat membaca buku.

Baca juga: Ini Biaya Kuliah di Universitas Indonesia 2021 Program S1 Reguler

“Warganet memang banyak mendapatkan informasi dari berbagai sumber, tetapi belum sepenuhnya terbangun kebiasaan membaca dan menulis. Kalaupun menulis sesungguhnya itu hanya mentransformasikan kelisanan ke dalam gawai yang justru sering kali menghasilkan kegaduhan. Oleh karena itu dibutuhkan literasi digital yang masif agar masyarakat menjadi pengguna internet yang bijak,” ujarnya.

Upaya peningkatan literasi digital

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud Jumeri mengatakan, itulah mengapa semua pihak perlu melakukan upaya peningkatan literasi digital agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan benar.

Selain harus menghadapi fenomena digitalisasi di tengah masyarakat yang sudah memberikan paradigma kehidupan baru, kata Jumeri, ada tantangan lainnya yang harus diselesaikan. Yaitu rendahnya minat baca dan kemampuan literasi penduduk Indonesia.

Minat baca terhadap buku harus ditingkatkan lagi. Kita harus beradaptasi dengan teknologi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, salah satunya dengan menyediakan berbagai platform digital,” kata Jumeri saat memberikan sambutan pada webinar dengan tema “Paradigma Literasi Baca Tulis di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Siberkreasi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Universitas Pertahanan RI Buka Beasiswa S2-S3, Bebas Biaya Kuliah

Sejalan dengan literasi digital, Kemendikbud tahun ini akan melaksanakan Asesmen Nasional. Tujuannya untuk mengevaluasi pendidikan secara komprehensif melalui kompetensi literasi dan numerasi.

Kebijakan ini diharapkan dapat melahirkan SDM Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di industri.

“Dengan kemampuan literasi yang tinggi, seseorang akan bisa mencari informasi, memilih informasi, mengolah informasi, bahkan menyebarluaskan informasi secara benar. Saya menyebutnya dengan 5M; mencari, memilih dan memilah, mengolah, memanfaatkan dan kemudian menyebarluaskan,” tutur Jumeri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau