Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infradigital dan FSPP Percepat Digitalisasi Ratusan Pesantren Banten lewat "PorDi"

Kompas.com - 17/04/2021, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Infradigital (IDN) bersama FSPP (Forum Silahturahmi Pondok Pesantren) melakukan pelatihan digital secara serempak kepada 831 pondok pesantren di  Provinsi Banten.

FSPP Provinsi Banten bersama Infradigital telah menyosialisasikan PorDi di 6 kota dan kabupaten Provinsi Banten, antara lain Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Pandeglang.

Ke depannya pada tahun 2021 ini, FSPP Provinsi Banten menargetkan seluruh anggota pondok pesantrennya terdigitalisasi. IDN menargetkan 4.000 lebih pondok pesantren akan menerapkan digitalisasi sistemnya menyusul 831 pondok pesantren yang telah menerapkan.

Muhammad Irvan, Vice President Sales Infradigital melalui rilis resmi (16/4/2021) mengatakan bahwa kerjasama ini dimulai dengan digitalisasi data pendukung EMIS (Education Management Information System).

Melalui produk Portal Digital (PorDi), IDN berharap akan mempermudah pondok pesantren mengelola, mengumpulkan data EMIS, membuat website yang interaktif untuk personal branding lembaga pendidikan.

Selain itu, PorDi juga menyediakan pengumuman digital yang dapat digunakan media komunikasi antara lembaga pendidikan dengan orangtua siswa/santri, pengembangan ekonomi dan unit usaha pondok pesantren, serta aplikasi digital lainnya yang diperlukan.

Baca juga: Program Pesantren Hijau, Dorong Pesantren Jadi Agen Perubahan Iklim lewat PLTS Atap

Lebih jauh Irvan menjelaskan, digitalisasi sistem pondok pesantren dapat membantu digitalisasi lembaga pendidikan mulai dari perapihan data yang sesuai dengan EMIS dan Dapodik (data pokok pendidikan).

Platform ini juga terintegrasi dengan Aplikasi Pelajar yang dapat memudahkan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan orangtua/wali dan peserta didik.

Mendorong optimalisasi digital, IDN juga memberikan pelatihan digitalisasi data untuk manajemen pondok pesantren, terutama operator pondok pesantren agar dapat meningkatkan literasi digital.

Digitalisasi pesantren ini luar biasa karena memang cita-cita kita semua. Jadi bagaimana antar pesantren terkoneksi bukan hanya untuk kepentingan pendidikan, tapi juga untuk kepentingan pengembangan ekonomi,” tutur Fadlullah, Sekjen FSPP Banten.

Ia menjelaskan, digitalisasi ini juga menjadi bentuk implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang pesantren mengenai 3 fungsi pondok pesantren yang berisi fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat.

Fadlullah menjelaskan selama ini digitalisasi diterapkan pada aspek pendidikan, harapannya pada dakwah juga dapat diterapkan.

Digitalisasi pesantren diharapkan juga dapat memperkenalkan produk-produk pesantren dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar, sehingga digital marketing membantu pengembangan ekonomi berbasis pesantren dan komunitas.

Kerjasama ini diharapkan dapat memudahkan pondok pesantren di tengah era digitalisasi saat ini, agar semakin maju dan berkembang, serta terkoneksi antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Fadlullah, hal tersebut agar pesantren yang telah terdigitalisasi sebagai bagian dari masyarakat dan melalui pendekatan digital dapat memperluas dakwah, serta meningkatkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

"Selain itu juga sebagai bentuk promosi kehidupan keberagamaan Indonesia yang ramah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau