Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Berperan Penting terhadap Pola Asuh Anak

Kompas.com - 27/04/2021, 13:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dalam konstruksi gender tradisional, ranah domestik rumah tangga masih didominasi oleh perempuan.

Bahkan, meski peringatan emansipasi wanita telah berjalan berdekade lamanya, tuntutan perempuan untuk hadir sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam pengasuhan anak nyatanya masih subur berkembang di masyarakat.

Baca juga: Guru Besar IPB: Tanaman Ini Pelancar ASI Buat Ibu-ibu

"Padahal, pola pengasuhan anak yang tepat seharusnya tidak hanya melibatkan ibu, tetapi juga ayah," ucap Pakar Psikologi Unair Ika Yuniar Cahyanti, dilansir dari laman Unair, Selasa (27/4/2021).

Menurut dia, peran seorang ayah sangat penting untuk membentuk beberapa pola pemikiran yang penting bagi masa depan anak.

Pertama, kehadiran figur ayah mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru yang membentuk kemandirian.

Ika juga memercayai bahwa kehadiran lebih dari seorang ayah dalam pola pengasuhan akan membentuk pribadi anak yang lebih tangguh.

"Karakter ayah umumnya lebih imajinatif dan menyukai tantangan. Berbeda dengan karakter ibu yang cenderung lebih perhatian dan berhati-hati," jelas dia.

Ika mengaku, pola pengasuhan yang tepat adalah otoritatif atau seimbang.

Artinya, pengasuhan harus bersifat demokratis.

Di mana anak maupun orangtua saling mempraktikkan sikap saling bertanya, memberikan usulan, maupun menyampaikan pendapat.

"Meski anak masih kecil, punya pendapat imajinatif yang tidak masuk akal, kita harus tetap menghargai pendapat dan pemikiran mereka. Ini penting agar kelak anak memiliki mentalitas dan kepercayaan diri," tegas dia.

Baca juga: Beri ASI Eksklusif, Pakar Unair: Bayi Tumbuh Optimal

Selain itu, penghargaan orangtua terhadap pemikiran anak juga mendorong mentalitas problem solving sang anak di masa depan.

Pada sisi lain, pengasuhan juga harus mengajarkan nilai-nilai disiplin waktu, tanggung jawab, serta norma-norma yang berlaku dalam kehidupan.

Nilai-nilai yang mengandung ketegasan dan keteraturan semacam itu, bilang dia, akan sangat mampu diterima anak apabila melibatkan peran ayah yang menjadi contoh dan teladan.

Sehingga, secara tidak langsung anak akan mengikuti dan terbiasa dengan karakter tersebut.

Ajarkan anak lima kata

Ika juga mendorong orangtua untuk mengajarkan lima kata "ajaib", yakni maaf, tolong, salam, permisi, dan terima kasih.

Meski hanya kata-kata sederhana, apabila diterapkan mampu membentuk budi pekerti anak.

Ika pun mengingatkan pentingnya keseimbangan pola pengasuhan asah, asih, dan asuh.

Baca juga: Beri ASI Eksklusif, Pakar Unair: Bayi Peroleh IQ Lebih Tinggi

"Asah berarti stimulasi tumbuh kembang, asih berarti kasih saying dan perhatian, sementara asuh terkait sandang pangan papan," kata Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau