KOMPAS.com - Dalam konstruksi gender tradisional, ranah domestik rumah tangga masih didominasi oleh perempuan.
Bahkan, meski peringatan emansipasi wanita telah berjalan berdekade lamanya, tuntutan perempuan untuk hadir sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam pengasuhan anak nyatanya masih subur berkembang di masyarakat.
Baca juga: Guru Besar IPB: Tanaman Ini Pelancar ASI Buat Ibu-ibu
"Padahal, pola pengasuhan anak yang tepat seharusnya tidak hanya melibatkan ibu, tetapi juga ayah," ucap Pakar Psikologi Unair Ika Yuniar Cahyanti, dilansir dari laman Unair, Selasa (27/4/2021).
Menurut dia, peran seorang ayah sangat penting untuk membentuk beberapa pola pemikiran yang penting bagi masa depan anak.
Pertama, kehadiran figur ayah mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru yang membentuk kemandirian.
Ika juga memercayai bahwa kehadiran lebih dari seorang ayah dalam pola pengasuhan akan membentuk pribadi anak yang lebih tangguh.
"Karakter ayah umumnya lebih imajinatif dan menyukai tantangan. Berbeda dengan karakter ibu yang cenderung lebih perhatian dan berhati-hati," jelas dia.
Ika mengaku, pola pengasuhan yang tepat adalah otoritatif atau seimbang.
Artinya, pengasuhan harus bersifat demokratis.
Di mana anak maupun orangtua saling mempraktikkan sikap saling bertanya, memberikan usulan, maupun menyampaikan pendapat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.