KOMPAS.com - Siswa Indonesia berhasil meraih satu medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu dalam perhelatan Olimpiade Informatika Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) 2021 pada 21-26 Mei 2021.
Siswa yang berhasil meraih medali tersebut emas yaitu Rama Aryasuta Pangestu dari SMA Kanisius Jakarta. Peraih medali perak masing-masing diraih oleh Nicholas Patrick dari SMA Cita Hari Christian School Surabaya, Pikatan Arya Bramajati dari SMA Semesta BBS Semarang, dan Juan Carlo Vieri dari SMAK Intan Permata Hati Surabaya.
Sementara itu, dua medali perunggu diraih oleh Bryan Riconga Panjinata dari SMAN 1 Tuban, Jawa Timur dan Maximilliano Utomo Quok dari SMA Xin Zhong Surabaya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi para peserta yang berhasil meraih medali pada APIO 2021.
Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA
"Kepada para medalis, saya ucapkan selamat atas capaian yang kalian raih. Kemenangan kalian adalah prestasi kita semua,” ujar Nadiem saat menutup acara secara virtual, Rabu (26/5/2021), seperti dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek.
APIO 2021 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, kata Nadiem, merupakan bukti bahwa para peserta APIO 2021 adalah para ilmuwan yang tangguh dan senantiasa bersemangat dalam belajar, berkompetisi, dan berkontribusi.
“Pada hari ini ini kita patut berbangga, karena generasi-generasi hebat di bidang informatika dari negara-negara Asia Pasifik telah lahir. APIO 2021 menjadi wadah pembuktian kompetensi di bidang informatika sekaligus ajang menjalin jejaring persahabatan di antara para ahli informatika muda dari seluruh negara,” ungkapnya.
Nadiem juga yakin bahwa peserta APIO dari Indonesia akan menjadi agen transformasi perubahan pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Begini Asal Mula Kata OK, Sudah Jadi Bahasa Gaul Sejak 1839
“Yakni transformasi yang tetap berstandar kepada sejarah bangsa dan didorong oleh keberanian untuk menciptakan sejarah baru yang gemilang,” ucap Mendikbud Ristek.
Belajar di masa pandemi, kata Menteri Nadiem, memang tidak mudah, tetapi pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi, karena di masa mendatang terbentang sederet tantangan yang harus dilalui bersama.
"Walaupun begitu tantangan akan menjadi peluang apabila kita mampu saling silih asah, silih asuh, dan silih asih. Saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara untuk satu tujuan, Indonesia maju,” ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.