Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Uhamka: Kebangkitan Nasional Harus Dimaknai Kerja Visioner, Sistematis dan Terstruktur

Kompas.com - 27/05/2021, 16:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Hari Kebangkitan Nasional perlu dimaknai pendidikan tinggi dalam karya nyata di tengah masyarakat. 

Hal ini diingatkan Rektor Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro dalam gelar wicara yang diadakan Tempo dengan mengusung tema "Kebangkitan Nasional: Perjuangkan Pendidikan untuk Tunas Bangsa" (25/5/2021).

“Bagi Uhamka, Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai ritual, dalam arti tidak hanya simbolik. Tetapi memang betul-betul kita maknai, hayati dengan sungguh-sungguh dalam bentuk kerja-kerja yang tersistematis, terstruktur dan visioner,” tegas Prof. Gunawan dikutip dari rilis resmi.

Prof. Gunawan menjelaskan, jika perguruan tinggi umumnya mengedepankan Tri Dharma Peguruan Tinggi lewat pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat maka Uhamka memiliki nilai yang ditambahkan.

“Karena merupakan institusi dibawah naungan persyarikatan Muhammadiyah, Uhamka (juga) mengedepankan Catur Dharma yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” Jelas Rektor Uhamka. 

Baca juga: Pemkot Tangerang Resmikan 79 Sekolah Inklusi di Hari Kebangkitan Nasional

Optimalisasi anggaran

Menurut Prof. Gunawan, dukungan yang Uhamka berikan untuk mencapai sumber daya manusia berkualitas adalah kurikulum Uhamka merupakan kurikulum yang berintegrasi.

Dalam implementasinya pun, ketika sudah mendapatkan ilmu dari kampus, mahasiswa dilatih untuk turun ke lapangan guna memberdayakan masyarakat.

“Hal ini dikenal dengan teori Al-Maun. Maka dari itu, sebelum Merdeka Belajar diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek, sebenarnya Uhamka sendiri sudah menerapkannya sejak lama,” ujarnya.

Prof. Gunawan pun mengungkapkan harapannya untuk kemajuan pendidikan Indonesia, yaitu optimalisasi anggaran pendidikan. Menurutnya, konsentrasi dalam hal ini belum difokuskan. 

Prof. Gunawan juga berharap, kualitas lembaga pendidikan tenaga kependidikan atau yang lebih dikenal dengan LPTK dapat meningkat secara konsisten. Isu terakhir yang diangkat Gunawan terakhir adalah terkait perbaikan infrastruktur pendidikan.

“Dengan kebangkitan nasional ini harus kita maknai tidak hanya simbolik. Oleh karena itu, komitmen kita untuk melayani pendidikan ini harus berpikir yang pragmatis. Oleh karena itu, kita harus inklusif memberikan kesempatan untuk siapa saja,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau