KOMPAS.com – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) M Solehuddin menyampaikan, setiap dosen di perguruan tinggi UPI berhak dan terbuka untuk menjadi guru besar.
“Semoga para dosen UPI dapat bekerja keras dan punya kesempatan menjadi guru besar. Hal ini sebagai upaya kami dalam mengembangkan berbagai kebijakan dan program dalam rangka memfasilitasi, mendorong serta meningkatkan capaian guru besar," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (10/6/2021).
Solehuddin menjelaskan, guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, karakteristik guru besar harus berbicara di berbagai forum terkait bidang keilmuan dalam rangka pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Baca juga: Menpan-RB Anggap TWK seperti Litsus, Guru Besar FH UGM Khawatirkan Pembunuhan Karakter
Pernyataan tersebut disampaikan saat menyelenggarakan forum pengukuhan delapan guru besar UPI tahun 2021 di Gedung Achmad Sanusi selama dua hari, yakni Selasa (8/6/2021) hingga Rabu (9/6/2021).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Guru Besar UPI Karim Suryadi mengatakan, pengukuhan guru besar berupaya merayakan kejujuran, kepedulian, serta kesederhanaan dari buah pemikiran para guru besar UPI.
“Forum pengukuhan guru besar dilakukan dalam rangka memberikan pandangan ke publik dalam bidang ilmunya sebagai guru besar harus besar secara jiwa, tinggi secara ilmu dan memiliki karakter rendah hati,” imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjut Karim, kearifan pandangan guru besar seharusnya tidak mengenal bias, tidak menghakimi realitas berdasarkan pandangan yang tidak etnosentrik, serta bertindak secara akurat dan tepat.
Baca juga: Guru Besar UGM: TWK Rentan Jadi Alat Singkirkan Pegawai yang Tak Sejalan dengan Penguasa
“Pengukuhan guru besar UPI ini sebagai kesimpulan para guru besar dengan berbagai pemikiran mewakili guru besar tentang kecepatan, akurasi dan kekuatan,” ujarnya.
Menurut Karim, untuk merealisasikan pemikiran dan tindakan guru besar, maka diperlukan vitalitas moral.
Dalam sesi pertama penyelenggaraan pengukuhan guru besar UPI, terdapat empat pemikiran gurubesar yang disampaikan pada Selasa.
Pertama, pemikiran dari Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Nugraha tentang kajian keperilakuan dalam manajemen keuangan serta sumbangannya untuk pendidikan literasi keuangan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Usaha Mikro, Kemenkop Gelar Pelatihan Literasi Keuangan
Pemikiran kedua berasal dari Guru Besar Bidang Pendidikan Kewirausahaan Hari Mulyadi yang membahas tentang pendidikan kewirausahaan dan digitalpreneur.
Ketiga merupakan pemikiran dari Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga Amung Ma’Mun tentang kebijakan dalam pembangunan olahraga nasional
Adapun pemikiran keempat tentang jurus linguistik forensik dalam mengawal demokratisasi di ruang virtual yang disampaikan oleh Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Forensik Aceng Ruhendi Syaifullah.
Baca juga: Kajian Linguistik Forensik Bantu Kawal Demokratisasi di Ruang Digital