Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMN dan Dinkes Kota Tangsel Luncurkan Aplikasi "Si Pandai Kemas Tangsel"

Kompas.com - 13/06/2021, 11:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) meluncurkan aplikasi “Sistem Informasi Peduli Anak dan Ibu Kesehatan Masyarakat Tangerang Selatan (Si Pandai Kemas Tangsel (11/6/2021).

Aplikasi yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta peran masyarakat ini diluncurkan secara daring melalui Zoom dan secara luring di Aula Balandongan Gedung Pemkot Tangerang Selatan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Masih adanya angka kematian ibu dan bayi di Tangerang Selatan menjadi latar belakang dibuatnya aplikasi ini. Selain itu, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak.

Adanya aplikasi ini diharapkan memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan kapanpun dan dimanapun secara digital.

Rektor UMN, Ninok Leksono menyebutkan keterlibatan UMN menjadi bukti peran penting institusi pendidikan untuk terjun langsung ke masyarakat. Ninok menegaskan universitas tidak bisa hanya berdiri sendiri dengan pendidikan saja, namun juga harus ambil peran dalam masyarakat.

“Universitas menjalankan tridarma perguruan tinggi, salah satunya pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat membuat universitas tidak menjadi menara gading. Bagi kami, acara ini membuat universitas tidak terisolasi dan asyik sendiri, namun bisa tetap berkontribusi kepada masyarakat,” ungkap Ninok.

Baca juga: UMN dan Silla University Korsel Raih Hibah KOICA untuk Penguatan SDM Revolusi Industri 4.0

Libatkan dosen lintas keilmuan

Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyebutkan layanan kesehatan sangat membutuhkan kecepatan dan ketepatan.

Kebutuhan akan sistem informasi menjadi strategi penting dalam menjangkau layanan kepada masyarakat. Hal ini mendasari dijalankannya kegiatann ini.

“Salah satu strategi yang dikembangkan adalah Si Pandai Kemas Tangsel. Sistem ini akan memberikan pelayanan dengan kecepatan dan ketepatan bagi masyarakat. Tujuan akhirnya adalah untuk menaikkan angka harapan hidup masyarakat,” tutup Benyamin dalam sambutannya.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Lilis Suryani.

“Kami masih menemukan adanya kasus stunting di daerah Tangerang Selatan. Dari situlah kami mendapatkan ide untuk membuat sebuah aplikasi yang mudah diakses masyarakat," ungkap Lilis. 

Suryani menambahkan, "aplikasi ini kami harapkan bisa menjadi media bagi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan dengan mudah.”

Lilis berharap, aplikasi ini bisa terus berkembang dengan layanan-layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Tak hanya untuk masyarakat Tangerang Selatan saja, namun aplikasi ini juga diharapkan bisa diadopsi ke cakupan yang lebih luas dan untuk fungsi layanan yang lebih banyak.

“Saya berharap, aplikasi ini bisa berkembang lebih jauh. Untuk itu, perkembangan aplikasi ini membutuhkan peran serta banyak pihak, termasuk dukungan masyarakat sebagai pengguna,” lanjut Lilis menjelaskan harapan atas aplikasi ini.

Dosen Informatika UMN dan Tim PKM, Farica Perdana Putri, menyampaikan aplikasi yang bisa diakses melalui ponsel pintar ini melibatkan dosen UMN lintas bidang keilmuan, di antaranya; Fakultas Bisnis, Fakultas Teknik dan Informatika, dan Fakultas Seni dan Desain.

Lebih lanjut, Farica menjelaskan aplikasi ini memberikan layanan informasi, konsultasi, dan pendampingan kesehatan.

Aplikasi ini akan terintegrasi dengan puskesmas kelurahan yang akan memberikan tindak lanjut layanan kesehatan. Ke depan, fitur dalam aplikasi ini akan terus dikembangkan seiring kebutuhan yang ditemukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com