KOMPAS.com - Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Bahkan angka infeksi pada anak-anak juga terus naik.
Biasanya, anak yang terinfeksi Covid-19 mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, tidak nafsu makan, sampai sakit kepala.
Lantas, apa yang harus dilakukan orangtua jika anaknya positif Covid-19?
Melansir akun resmi Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Kamis (1/7/2021), berikut ini panduan isolasi mandiri bagi anak.
Baca juga: Seperti Ini Protokol Isolasi Mandiri, Mahasiswa Harus Paham
Tentu sebelumnya anak harus dikonsultasikan pada dokter apakah anak boleh isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.
Jika anak diperbolehkan isolasi mandiri, maka orang tua:
Kemudian, siapa yang sebaiknya merawat anak?
Baca juga: Siswa, Orangtua dan Guru Wajib Paham! Ini 8 Protokol Isolasi Mandiri
Seperti ini 14 panduan isolasi mandiri pada anak dan protokol kesehatan di rumah:
1. Tentukan zona pasien yang dipisahkan dengan zona bersih di rumah, meliputi kamar tidur, kamar mandi dan area bermain anak. Jika tak memungkinkan terpisah maka upayakan jarak minimal 1 meter dengan anak yang sakit.
2. Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara.
3. Bila harus memakai kamar mandi bersama, upayakan anak yang positif memakai paling akhir dan beri jarak dengan pemakai kamar mandi berikutnya
4. Anak usia 2 tahun ke atas yang sudah pandai menggunakan masker dianjurkan memakai masker dengan tepat.
5. Berikan istirahat masker apabila anak di ruang sendiri.
6. Masker tidak perlu digunakan pada anak kecil saat tidur.
7. Pengasuh di ruang yang sama harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai dan celemek sekali pakai atau baju luar yang dapat dicuci.