Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Promised Neverland", Kisah Membebaskan Diri dari Jeratan Iblis

Kompas.com - 09/07/2021, 12:03 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Penulis: Vonny, Editor Komik Elex Media Komputindo

KOMPAS.com- Coba bayangkan, jika selama ini apa yang kamu rasakan, kamu amati, kamu lihat, kamu yakini, segala hal yang kamu lakukan dan lalui hanyalah ilusi? Penuh kepalsuan, yang bisa membuat mu tercekat.

Tiba-tiba kamu menyadari jika selama ini kenyataan yang kamu hadapi lebih mengerikan dan menjadi mimpi burukmu. Bagaimana? Apakah kamu siap menghadapinya?

Hal itu yang dialami Emma dan teman-temannya. Awalnya, mereka hidup harmonis di panti asuhan Grace Field House. Sekalipun yatim piatu, mereka hidup bahagia bersama pengasuhnya, Mama Isabella yang lembut dan baik hati.

Baca juga: Soul Travellers, Cerita 39 Anak Muda Indonesia Menjelajah Dunia

Suatu hari, Mama Isabella mengumumkan salah satu anak panti, yaitu Conny yang baru berusia enam tahun, akan diadopsi. Semua sangat bergembira menyambut kabar tersebut termasuk Emma dan Norman sebagai anak-anak tertua di GF House.

Akan tetapi, setelah Mama Isabella mengantar Conny pergi, Emma panik menemukan Little Bunny—boneka kesayangan Conny—tertinggal di meja kantin.

Keinginan menyusul mereka untuk memberikan boneka tersebut pun tidak mungkin dilakukan karena seluruh pintu rumah panti dikunci Mama. Norman lantas menawarkan untuk membantu Emma dengan mencungkil kunci pintu. Dengan terburu-buru, mereka menuju gerbang depan untuk menyusul Conny dan Mama Isabella.

Saat itu, kedua anak yang termasuk paling cerdas di panti tersebut menyadari kenyataan yang kejam.

Sayangnya mereka tidak menemukan Mama Isabella dan Conny di mana pun. Namun, saat Emma menyibak terpal bak sebuah truk yang terparkir di tengah gerbang, dia mendapati jasad Conny tergeletak mengenaskan. Tanpa sempat mencerna apa yang terjadi, Emma dan Norman bergegas bersembunyi di kolong truk itu setelah mendengar bunyi.

Baca juga: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia

Dari persembunyian, mereka menyaksikan Mama Isabella dan dua makhluk yang menyerupai iblis tengah bercakap-cakap. Dari interaksi Mama dan iblis itu, Emma dan Norman menyadari beberapa kenyataan pahit lainnya. Bahwa Conny dibunuh untuk dikonsumsi iblis.

Dari situ diketahui pula bahwa panti asuhan Grace Field House tidak lebih dari kedok untuk peternakan dan anak-anak adalah ternak yang kelak pada waktunya akan jadi konsumsi iblis. Dan terburuk dari semuanya, Mama Isabella yang baik hati dan selalu tersenyum lembut itu adalah kaki tangan iblis.

Setelah menyaksikan kenyataan di gerbang panti, Emma dan Norman bertekad meninggalkan Grace Field House. Dibantu Ray—si anak genius lainnya, mereka bertiga menyusun rencana untuk melarikan diri dari peternakan yang berkedok panti asuhan itu.

Emma ingin mengajak semua anak kabur dari panti, termasuk para bayi. Ray menentangnya karena menurutnya itu mustahil dan besar kemungkinan gagal. Apalagi, masih ada fakta mengerikan lainnya bahwa yang menanti mereka setelah berhasil kabur dari panti adalah dunia iblis. Ray berpendapat cukup mereka bertiga yang kabur karena kemungkinan mereka bertahan hidup jauh lebih besar.

Di sisi lain, Norman yang menyukai Emma sejak kecil, berpihak pada gadis itu dan ingin mewujudkan harapannya betapa pun tidak realistisnya.

Selain konflik internal antara mereka, masih ada Mama Isabella yang mengadang dengan segudang rencana liciknya. Ya, mereka memang anak-anak genius. Namun semuanya hasil didikan Mama dan kini Mama bertekad akan sekuat tenaga mencegah anak-anak “ternaknya” kabur dari panti asuhan yang dikelolanya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau