"Sebenarnya sudah ada beberapa alpukat unggul baik yang sudah dilepas sebagai varietas baru maupun yang masih calon varietas," terang Pakar Bioteknologi Tanaman IPB University ini.
Baca juga: Hari Satelit Palapa, Tingkatkan Teknologi di Bidang Pendidikan
Varietas yang dimaksud antara lain Mega Gegauan, Mega Murapi, Miki, dan Wina. Namun, masih sedikit masyarakat yang menanamnya dengan bibit hasil pembiakan vegetatif atau bibit sambung (grafting).
Masih banyak masyarakat yang menanam alpukat asal biji. Sehingga alpukat yang ada di pasar menjadi sangat beragam. Terkait budidaya alpukat, Darda mengatakan, hal pertama yang harus diperhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat).
Karena berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.
"Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar," imbuh dia.
Baca juga: Tips Sukses Raih Beasiswa Luar Negeri ala Alumni Universitas Pertamina
Pemilihan varietas unggul bertujuan agar buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas bagus dan seragam. Ia pun menyarankan supaya membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.
"Jangan menanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Selain itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah," tegasnya.
Berikut tips budidaya alpukat menurut pakar buah-buahan IPB University:
Baca juga: UB Buka Seleksi Mandiri Program Vokasi Pakai Nilai UTBK dan Rapor
"Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif, untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan," tutup Darda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.