Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2021, 12:15 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021.

Ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar, Ditjen Dikti, Wagiran beberapa waktu lalu mengatakan, Kemendikbud Ristek akan menempatkan 17.000 mahasiswa di 3.400 SD dan 3.000 mahasiswa di 375 SMP di seluruh Indonesia.

Dijelaskan Wagiran, mahasiswa akan mendapat konversi 20 SKS yang dapat memenuhi persyaratan kuliah dan diakomodasi di kampus untuk diakui.

Kesempatan berkontribusi untuk negeri

Tak sekadar manfaat SKS atau uang saku, program Kampus Mengajar memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

Baca juga: 10 Sarjana Tertua di Dunia, Bukti Pendidikan Tak Dibatasi Usia

Pengalaman inilah yang menjadi motivasi Ristiana, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) untuk mengikuti Program Kampus Mengajar di sela-sela pengerjaan skrispsinya.

“Kebetulan kalau saya pribadi daftar kampus mengajar cuma sekedar coba-coba saja, buat menambah pengalaman. Program ini baru pertama kali diadakan, jadi kayak seru kalau melihat kegiatan yang akan kita lakukan dan juga bisa menambah pengalaman utamanya di bagian soft skill,” ungkap Risti seperti dirangkum dari laman Unair News, Selasa (27/7/2021).

Berawal dari informasi yang didapat dari teman dan sosial media, Risti memberanikan diri untuk mendaftar dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang dibuka pada tanggal 9-21 Februari 2021. Dari situlah Risti mulai menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran.

“Sampai ke tahap seleksi pertama Alhamdulillah keterima, kemudian ada tahap survei kebhinekaan dan Alhamdulillah bisa keterima masuk ke program ini. Sedikit bangga juga sama diri sendiri, bisa keterima program ini dari pesaing yang hampir mencapai 30 ribu mahasiswa,” ungkap Risti.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

Peserta yang lolos akan dikelompokkan berdasarkan domisilinya dengan mahasiswa dari universitas lain serta dibina oleh 1 Dosen Pendamping Lapangan.

Risti mendapatkan kelompok yang terdiri dari dirinya sendiri dan Vio (Universitas Airlangga), Wulan (Universitas Negeri Malang), Diyah dan Safira (Universitas Negeri Jember), Haris (Universitas Pendidikan Ganesha), dan Kumala (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya). Sesuai dengan domisili pendaftar, Risti dan kelompoknya ditempatkan di SD Negeri Kenjo yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+