KOMPAS.com - Sebagai negara tropis, banyak jenis buah-buahan yang bisa tumbuh subur di Indonesia.
Para peneliti di perguruan tinggi pun mengembangkan berbagai jenis buah yang bisa dibudidayakan di Indonesia.
Praktisi budidaya pepaya dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Ahmad Kurniawan menerangkan, budidaya pepaya itu banyak keunggulannya.
Seperti tidak musiman, produktivitasnya tinggi, daya adaptasi luas, bernilai ekonomis tinggi, harga relatif stabil dan umumnya disukai konsumen.
Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sempat Dicuri, 3 Artefak Dikembalikan ke Indonesia
Menurut Ahmad Kurniawan, PKHT IPB University sudah berupaya melakukan pembudidayaan berbagai jenis pepaya.
"Kami telah melakukan pembudidayaan berbagai jenis pepaya yang telah dilakukan PKHT IPB mulai dari pepaya berukuran kecil dengan berat 400 hingga 800 gram per buah, ukuran sedang dengan berat 1.000 hingga 1.600 gram per buah dan ukuran besar dengan berat lebih dari 2.000 gram per buah," terang Ahmad Kurniawan dalam webinar 'Teknis Praktis Budidaya Pepaya Callina' seperti dikutip dari laman IPB, Senin (2/8/2021).
Pepaya callina adalah hasil inovasi Guru Besar IPB University yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Daging buah yang merah
2. Tidak berbau jika dikonsumsi
Baca juga: 10 Universitas Negeri dengan Jurusan Psikologi Terakreditasi A
3. Bentuknya silindris.
"Uniknya, oleh pedagang di pasaran sering menyebutnya dengan pepaya California, sehingga buah ini terkesan impor," ungkap Ahmad.
Menurutnya, agar hasil panennya optimal, para petani perlu melakukan beberapa pertimbangan, seperti:
Ahmad menambahkan, media tanam dalam pembibitan terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
"Media kemudian dimasukkan ke polibag dan diletakkan dalam sungkup," imbuhnya.
Penyemaian dilakukan dengan perendaman benih dalam 10gram/liter air selama 30 menit.
Benih ditanam di kedalaman 1-1,5 cm. Lahan yang disiapkan ini bebas dari naungan.
Baca juga: Rumah Amal Unnes Sediakan Beasiswa S1, Ini Syaratnya
Untuk tanah keras, lahan perlu dibajak agar gembur. Untuk tanah sawah, maka perlu dibuat selokan air.
Praktisi lainnya, Sulaeman Taufik juga memberi beberapa tips budidaya pepaya.
Sulaeman Taufik mengungkapkan, pembibitan dilakukan saat bibit berumur kurang lebih 30 hari atau telah memiliki 2-3 pasang daun.
Selama pemeliharaan, lakukan penyiraman, penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama-penyakit.
Penerapan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dilaksanakan sesuai jenis OPT.
"Intensitas serangan, dan fase tanaman pun perlu dilihat. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir dengan memperhatikan jenis, dosis, metode, waktu, dan frekuensi," urai Sulaeman.
Baca juga: Yuk Simak Kecakapan Hidup Abad 21 yang Perlu Dimiliki Siswa
Sulaeman memaparkan, waktu panen dapat dilihat dari warna dan tingkat kecerahan buah. Umur buah dari saat bunga mekar yaitu 4-5 bulan.
Kemudian bisa dilakukan pemotongan atau pemetikan secara hati-hati, jangan sampai buah luka atau bonyok.
"Buah dijaga jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Letakkan buah dengan posisi tangkai menghadap ke bawah. Saat pohon mulai meninggi, pemetikan buah dapat dilakukan dengan bantuan tangga," pungkas Sulaeman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.