KOMPAS.com - Untuk mendukung penguatan kompetensi guru mengajar di masa pembelajaran daring, Cakap, platform pembelajaran online Indonesia, meluncurkan program Cakap Teacher Academy pada 13 Agustus 2021.
Program ini dirancang dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris dalam pembelajaran digital melalui pelatihan bersertifikat, pengembangan diri dan karir di ekosistem Cakap.
"Ini bertujuan untuk memberdayakan guru Indonesia untuk berkontribusi untuk pengambangan SDM di Indonesia," jelas Tomy Yunus, selaku CEO dan Co-Founder Cakap, melalui rilis resmi (18/8/2021).
Tomy menilai, kemampuan mengajar sangat penting dalam pembelajaran digital memiliki peran yang krusial dalam perkembangan pendidikan.
Dalam program ini akan dimulai dengan pelatihan pengajaran bahasa Inggris dan berencana untuk mengembangkan pelatihan mengajar pada berbagai topik pembelajaran lainnya di masa depan.
"Kami melihat betapa pentingnya kemampuan bahasa asing sebagai paspor untuk menjadi masyarakat global saat ini dalam menghadapi dunia yang semakin digital," ungkap Tomy.
Ia meyakini, prinsip dari perbaikan pendidikan di Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh, baik bagi murid maupun pengajar.
"Hari ini Cakap hadir membawa program Cakap Teacher Academy sebagai solusi percepatan kompetensi pengajar bahasa Inggris dengan pembelajaran digital," tegasnya.
Lebih jauh Tomy menyampaikan hingga saat ini pihaknya telah memberdayakan sekitar 1,5 juta murid dan lebih dari 1.000 pengajar global dan lokal dari berbagai topik pembelajaran.
Baca juga: Guru Sekolah Dasar Harus Beradaptasi dengan Pembelajaran Digital
"Para pengajar berasal dari Indonesia, Filipina, Taiwan, China, Jepang, Korea, Afrika Selatan, dan lainnya yang nantinya akan menjadi instruktur untuk peserta Cakap Teacher Academy." tambah Tomy dalam sambutan pembukaan di acara peluncuran.
Dalam kesempatan sama, Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden dan CEO dari Yayasan Kitong Bisa, yayasan yang bergerak pada pendidikan informal menyampaikan saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan di sistem pendidikan.
"Termasuk dalam supply guru dan juga transisi serta adaptasi pembelajaran digital. Hal ini juga dibuktikan pada statistik dari 2019 hingga 2020 yang melaporkan Indonesia memiliki 2,7 juta guru, jauh dibandingkan dengan jumlah muridnya yang berjumlah 45,5 juta orang," ungkap Billy.
Oleh karena itu, ini menjadi angin segar bagi Indonesia mengetahui Cakap menginisiasi program yang dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi guru.
"Kami berharap Cakap Teacher Academy dapat menjadi wadah bagi guru dan pengajar untuk mematangkan kemampuan pembelajaran secara digital," ujar Billy.
Yoshua Yanottama, Senior Education Manager Cakap menjelaskan, "Program ini akan membawakan 2 kompetensi utama: teknik pengajaran komunikatif dan penggunaan teknologi melalui Cakap interactive self-paced learning."