Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Teliti Kandungan Tanaman Jarak Cina untuk Terapi Covid-19

Kompas.com - 19/08/2021, 13:23 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah perguruan tinggi mengembangkan penelitian dan inovasi untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.

Para mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) juga tak mau ketinggalan memberikan kontribusi dalam penanganan pandemi ini.

Mereka melakukan riset penelitian terkait obat kumur alami berbahan dasar tanaman jarak cina sebagai terapi alternatif virus Covid-19 melalui rongga mulut.

Lima mahasiswa UB yang terlibat yakni Dinda Aprilla Salsabila, Aisyah Fitri Qurrata ‘Ayun, Annisa Putri, Dhiky Dwi Kurniawan dan Fahrunisa Tunjung Malihahsisna. Mereka merupakan mahasiswa dari Fakulas Kedokteran dan Kedokteran Gigi UB.

Baca juga: Jadi Primadona, Begini Prospek Kerja Jurusan Ilmu Aktuaria

Tanaman jarak cina punya efek antiseptik

Kelima mahasiswa UB ini merealisasikan inovasi baru ini dengan bergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE).

Dalam melakukan penelitian ini, kelima mahasiswa ini dibimbing Muhammad Chair Effendi.

Menurut Dinda, senyawa pada tanaman jarak cina diketahui memiliki efek antiseptik yang berpotensi sama baik dengan povidone iodine.

"Tanaman jarak cina banyak dikenal sebagai tanaman yodium atau tanaman betadine yang memiliki kandungan senyawa yang serupa dengan povidone iodine yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar dari pembuatan obat kumur alami," terang Dinda seperti dikutip dari laman Universitas Brawijaya, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Akademisi UI Teliti Terapi Sel Punca sebagai Solusi Antipenuaan

Dinda menerangkan, penelitian ini telah terbukti melalui simulasi komputer.

Kandungan senyawa tanaman jarak cina pada obat kumur alami berpotensi sebagai terapi alternatif untuk pengobatan Covid-19 melalui penghambatan protein dari virus tersebut.

"Kami harap, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat menjadi sebuah solusi baru dalam terapi alternatif dari pengobatan sekaligus penanganan kasus Covid-19 di indonesia," papar Dinda.

Baca juga: Mahasiswa Tertua ITB, Ini Motivasi Rudy Kuliah S3 di Usia 69 Tahun

Berpotensi efektif membunuh virus Covid-19

Dinda menjelaskan, proses pembuatan obat kumur tanaman jarak cina menggunakan bahan aktif dari ekstrak tanaman jarak cina yang memiliki kandungan metabolit sekunder berpotensi efektif dalam membunuh virus Covid-19.

Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak getah tanaman jarak cina.

Selanjutnya dilakukan formulasi obat kumur yang dengan eksipien yang digunakan meliputi:

  • Na Benzoat (pengawet)
  • Gliserin (pelembab)
  • Sorbitol (menstabilkan Ph)
  • Peppermint oil (pemberi rasa)
  • Aquadest (pelarut).

"Sediaan ini diharapkan mendapatkan hasil yang baik untuk digunakan dalam rongga mulut," imbuh Dinda.

Baca juga: Siswa, Kenali 3 Tokoh Pengibar Bendera Saat Proklamasi Kemerdekaan RI

Maka dari itu dilakukan evaluasi sediaan obat kumur yang meliputi beberapa hal, yakni:

1. Uji organoleptis

2. Uji homogenitas

3. Uji viskositas

4. Uji Ph

"Hasil pengujian ini akan dibandingkan dengan persyaratan sediaan mouthwash pada literatur," tandas Dinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com