Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2021, 17:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan hasil observasi, angka konsumsi telur di Indonesia tiap tahunnya meningkat. Hal ini berimbas pada meningkatnya limbah by product berupa cangkang telur.

Limbah tersebut biasanya hanya akan dibuang begitu saja oleh industri UMKM, restoran, atau bahkan di skala rumah tangga. Padahal, cangkang telur memiliki kandungan kalsium yang tinggi, cangkang telur dapat diolah menjadi pupuk dan biopestisida.

Hal tersebut dipaparkan dalam diskusi kelompok terpumpun tentang pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk dan biopestisida oleh tim KKN-PPM Virtual Integratif Universitas Padjadjaran tahun 2021 dengan dosen pembimbing Atiek Rostika Noviyanti.

Tim KKN-PPM Virtual Integratif Unpad tahun 2021 pun melakukan peragaan penggunaan limbah cangkang telur sebagai pupuk dan biopestisida.

Baca juga: 5 Profesi yang Banyak Dibutuhkan Dunia Kerja tapi Minim Pelamar

Menurut tim, penggunaan cangkang telur untuk pupuk cukup mudah. Cangkang telur bekas pakai terlebih dahulu dihancurkan, bisa menggunakan penggiling atau hancurkan dengan tangan.

Setelah itu, cangkang telur yang telah dihancurkan bisa ditaburkan di atas permukaan tanah. Dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga cangkang bisa terurai dan diserap oleh akar tanaman.

Selain mengandung kalsium, cangkang telur juga mengandung fosfor yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman.

ada kesempatan tersebut juga digelar sayembara bagi peserta untuk membuat video kreatif tentang pembuatan pupuk atau biopestisida dari cangkang telur.

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat. Peserta berasal dari berbagai kalangan, di antaranya pelajar dan ibu rumah tangga.

Adapun tim KKN ini meliputi Esti Widyaningsih (FEB), Dickry Abil (FK), Adinda Salma (FK), Annisa Nafis (FISIP), Rifqi Aufan (FISIP), Badra Jultouriq (FISIP), Aji permana (Fapet), Dini Fitria (Fkep), Nur Bilqis (Fkep), dan Qariba Zaki (FTG).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com