Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Psikologi UII Jelaskan Kondisi Cancel Culture dan Dampaknya

Kompas.com - 23/08/2021, 19:24 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kehidupan bersosialisasi antarteman bisa saja terjadi salah paham yang berujung mengecewakan salah satu atau banyak pihak.

Meski interaksi di sekolah maupun kampus belum ada, salah paham ini bisa saja terjadi saat berinteraksi di media sosial.

Ketika seseorang membuat kesalahan, bisa menimbulkan kekecewaan mendalam bagi orang lain dan berujung pada suatu tindakan yang kurang bagus.

Dalam akun Instagram Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dua Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya M Novvaliant dan Thobagus M Nu'man menerangkan soal kondisi cancel culture.

Baca juga: Mahasiswa Unair Manfaatkan Kulit Pisang untuk Perawatan Luka Modern

Alasan terjadi cancel culture?

Dilansir dari akun Instagram UII Yogyakarta, Senin (23/8/2021), kondisi cancel culture ini merupakan keadaan saat seseorang melakukan tindakan yang dianggap mengecewakan bagi banyak orang hingga diusir dari lingkup sosialnya.

Keadaan seperti ini bisa saja terjadi. Namun dari kacamata psikologi, ada alasan kenapa sebagian orang bisa melakukan cancel culture tersebut.

1. Menaikkan status sosial

Menaikkan status sosial dengan menjatuhkan orang lain.

2. Menjatuhkan status sosial seseorang yang dianggap musuh

Menyiarkan keburukan orang lain adalah cara termudah untuk menjatuhkan status sosial orang lain.

3. Menguatkan ikatan sosial

Meningkatkan status anggota kelompok karena menyuarakan kebenaran dan mendekatkan antaranggota kelompok.

Baca juga: Daikin Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK dan D3/S1, Cek Syaratnya

4. Memaksa musuh untuk menampakkan jati dirinya

Mengidentifikasi siapa saja individu yang mendukung pelanggaran.

5. Cara cepat untuk menerima imbalan sosial

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Edu
Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Edu
Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Edu
Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Edu
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Edu
Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Edu
Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Edu
Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Edu
134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

Edu
Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Edu
Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Edu
Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Edu
Sekolah Cendikia Harapan Gelar Layanan Komunitas di Perkemahan Danau Buyan Bali

Sekolah Cendikia Harapan Gelar Layanan Komunitas di Perkemahan Danau Buyan Bali

Edu
Simposium Internasional Ukrida Sorot Persoalan Bioetika dan Kecerdasan Buatan

Simposium Internasional Ukrida Sorot Persoalan Bioetika dan Kecerdasan Buatan

Edu
Rahasia Bahagia Biksu Haemin Sunim Setelah 20 Tahun Pencarian

Rahasia Bahagia Biksu Haemin Sunim Setelah 20 Tahun Pencarian

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau