KOMPAS.com - Menjadi sineas (pembuat film) bisa dimulai dari sekarang. Apalagi jika ada kesempatan untuk berkarya, maka harus segera berkarya.
Seperti event yang satu ini, Kompetisi Produksi (Kompro) Film Tahun 2021. Ini merupakan wadah yang ditujukan bagi para sineas untuk meningkatkan kreativitas dan semangat berkarya di masa pandemi Covid-19.
Event gelaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan ini bisa jadi acuan.
Baca juga: Pelajar, Ini 8 Film Inspiratif tentang Kemerdekaan
Dalam acara Ngobrol Santai (Ngobras) Apresiasi 10 Proposal Film yang digelar secara virtual, Rabu (15/9/2021), Kemendikbud Ristek yang memilih 10 proposal yang terpilih pada ajang tersebut.
Menurut Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra, sepuluh proposal yang terpilih akan mendapatkan kesempatan produksi film yang difasilitasi Kemendikbud Ristek.
"Karya ini nantinya akan ditayangkan pada kanal Indonesiana TV," ujar Mahendra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (16/9/2021).
Dijelaskan Mehendra, kompetisi ini juga diselenggarakan untuk meningkatkan ketersediaan film pendek berkualitas yang mampu menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal.
"Kita memang sedang mengakumulasi produksi konten-konten yang akan tayang di dalam kanal Indonesiana TV," imbuhnya.
Selain itu, Kompro Film tahun 2021 diselenggarakan untuk memperkuat ekosistem perfilman melalui kreasi dan produksi dengan mengusung tema “Dinamika Kebudayaan Indonesia” sebagai upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal melalui film pendek.
Dari 352 proposal yang masuk, sebanyak sepuluh proposal terpilih mendapatkan kesempatan untuk memproduksi film yang difasilitasi oleh Kemendikbud Ristek.
Mahendra menambahkan, kesepuluh proposal terpilih akan berkesempatan mengikuti festival film internasional. Ia juga berharap agar nantinya film yang terpilih dapat ditayangkan di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF).
Baca juga: Berkarya di Tengah Pandemi, Siswa SMAN 1 Godean Adakan Festival Film
Lebih lanjut, Mahendra mengatakan bahwa yang terpilih akan mengikuti peningkatan kapasitas dalam bidang perfilman dengan mengikuti lokakarya yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru.
"Nanti akan ada pengajar yang memberikan ilmu-ilmu perfilman sehingga peserta yang belum terpilih dapat meningkatkan kapasitasnya dan ikut Kompro Film lagi di tahun 2022," jelasnya.
Sementara tim kurator sekaligus Direktur JAFF, Ifa Ifansyah menjelaskan, film-film hasil kegiatan Kompro 2021 akan mendapatkan kesempatan khusus mengikuti proses seleksi pada ajang JAFF yang akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
"Jika memang layak, kenapa tidak kita ikutkan dalam JAFF," tuturnya.
Bagi para peserta atau calon peserta, Ifa memberikan trik kepada para sineas dalam menyusun proposal yang baik, misalnya:
Ia juga berharap, dari sepuluh proposal yang terpilih dan dibuat film, nantinya dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak yaitu pembuat film, Kemendikbud Ristek, juri, dan kurator.
Adapun Kompro Film Pendek Tahun 2021 dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu:
Pada tahap satu, terdapat 352 proposal film dari 29 provinsi seluruh Indonesia mengikuti seleksi dengan hasil 10 proposal yang terpilih.
Baca juga: Kamu Mahasiswa Hukum? Tonton 10 Film dan Drama Tentang Hukum
10 judul proposal yang terpilih yaitu: