Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Ingin Jadi Petani Milenial? Yuk Belajar Teknologi Budidaya Tanaman

Kompas.com - 26/09/2021, 12:43 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi seorang petani tak harus memiliki lahan atau sawah luas. Sebab, di era modern ini siapa saja bisa jadi petani milenial.

Bagaimana caranya? Tentu caranya dengan memanfaatkan lahan di pekarangan rumah. Jadi tidak perlu memiliki lahan yang sangat luas untuk mencoba bercocok tanam.

Memangnya bisa bertani tanpa lahan luas atau istilah kerennya urban farming? Tentu bisa, karena sekarang ada banyak teknologi budidaya tanaman yang bisa dicoba di lahan terbatas agar dapat mencoba urban farming.

Baca juga: Apa Itu AKM Kelas? Siswa Harus Paham

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Jumat (24/9/2021) siswa sekolah bisa belajar dan mengenal teknologi budidaya tanaman yang bisa dilakukan di rumah.

Hidroponik

Hidroponik adalah cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah.

Tanaman darat khususnya sayuran seperti paprika, tomat, timun, melon, terong, dan selada dapat ditumbuhkan secara langsung dalam wadah yang berisi nutrisi.

Atau dengan ditambah medium yang tak larut dalam air, misalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya.

Teknik ini bisa dilakukan di lahan sempit, namun ukuran tanaman yang dibudidayakan harus menyesuaikan dan tidak disarankan menanam buah-buahan yang besar.

Kelebihan dari teknik ini adalah panen lebih melimpah dan hemat air. Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan cukup mahal.

Baca juga: Mahasiswa USU Jadi Duta Petani Milenial Kementan RI

Vertikultur

Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

Siswa dapat mencobanya menggunakan botol-botol bekas ataupun pipa yang disusun secara vertikal. Kalian dapat menggunakan tali-tali untuk mengikat dan menggantungkannya di tembok. Tentunya cara ini dapat menghemat lahan kalian.

Aeroponik

Untuk aeroponik adalah teknik menanam di udara memang masih kalah populer jika dibanding dengan teknik konvensional maupun teknik menanam dengan air (hidroponik).

Pada dasarnya, aeroponik menjadi suatu cara bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah, yang mana nutrisi disemprotkan pada akar tanaman.

Air yang berisi larutan hara itu disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman, sehingga akar tanaman akan menyerap larutan hara tersebut.

Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi petani yang tidak mempunyai lahan. Hal ini dikarenakan teknik aeroponik tidak membutuhkan tanah.

Baca juga: Ciri-ciri Makhluk Hidup, Siswa SMP Sudah Paham?

Tetapi media tanam yang berupa gabus yang akarnya menggantung di udara sehingga bisa memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau