Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri dan Dampak Toxic Relationship Menurut Guru Besar UGM

Kompas.com - 26/09/2021, 12:50 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Ciri perilaku toxic

Perilaku toxic, lanjut Yayi, dapat dikenali dengan beberapa ciri, yaitu:

  • Terlalu sibuk dengan dunia maya
  • Terus mengkritik
  • Mengekspresikan ketidaksukaan secara tak langsung
  • Menghindari hubungan emosional dengan orang lain
  • Menyembunyikan masalah.

Yayi mengungkapkan, tanda-tanda hubungan beracun adalah memanipulasi orang lain, tidak konsisten, tidak mau meminta maaf, tidak punya sifat empati dan simpati, dan hanya mau senangnya saja.

Baca juga: Konimex Buka 5 Posisi Lowongan Kerja Lulusan S1, Yuk Daftar

Dampak toxic relationship

Yayi menekankan, hubungan beracun dapat mengakibatkan beberapa hal, seperti:

  • Cemas dan stres
  • Mempunyai masalah kepercayaan
  • Kesehatan mental yang terganggu
  • Gangguan dalam kehidupan sehari-hari
  • Trauma
  • Tidak nyaman dan tidak aman (insecure).

Yayi menyampaikan cara mengatasi dan mencegah agar tidak terjebak dalam hubungan beracun adalah dengan berbicara. 

Setelah upaya berbicara namun toxic relationship masih saja terjadi, sebaiknya berpikir panjang untuk tetap menjalin hubungan dengan orang tersebut. Terutama jika ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Dalam psikologi pola perilaku, perulangannya ada sehingga harus dipikirkan kembali.

Yayi menegaskan, pertama yang perlu dilakukan yaitu berbicara secara efektif. Hal ini berarti, pembicara dan penerima mengerti pesan yang disampaikan.

Baca juga: Undip Peringkat 1 Versi QS WUR Graduate Employability Rankings 2022

Langkah kedua yakni berbicara secara asertif. Asertif berarti rasional, menyatakan secara langsung yang diinginkan, menghargai dan memahami orang lain.

"Asertif artinya tegas, berterus terang dan kalau bisa secara definitif diucapkan. Misalnya mengucapkan kalau kita tidak suka dibatasi untuk bermain dengan orang lain," tegas Prof. Yayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com