"FishLog adalah perusahaan supply chain di bidang perikanan. Tapi kami mengambil bagian post harvest, jadi penanganan pasca panen untuk komoditas-komoditas perikanan. Kita ingin membuka jaringan perikanan agar bisa diakses semuanya (nelayan maupun industri),” jelasnya.
Bayu bercerita, ia dan tiga pendiri FishLog lainnya, banyak belajar dari mentor sehingga ia membangun FishLog ini secara startup.
“Indonesia punya sekitar Rp 300 triliun potensi ikan yang bisa kita serap. Namun kita hanya bisa menyerap paling tidak 60 persen saja. Jadi sekitar Rp 100 triliun itu hilang selama rantai pasok. Kendala paling utama adalah di processing dan packaging. Karena di setiap rantai pasok, kualitas ikan mengalami penurunan mutu. Itu yang membuat rantai pasok kita tidak efisien,” tuturnya.
Baca juga: Yakult Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA-SMK dan D3
FishLog, imbuh dia, berusaha mengatasi masalah itu dengan membuat rantai pasok yang efisien dan bisa lebih bermanfaat bagi semua stakeholder. Kini FishLog sudah menjalin kerja sama dengan lebih dari 25 gudang pendingin di wilayah pesisir dari Aceh hingga Papua.
“Kami mempekerjakan 200 lebih pegawai dengan 80 persennya perempuan. Kami mendistribusikan lebih dari 200 ton ikan per bulan,” ujar alumni Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.