KOMPAS.com - Bahan ramah lingkungan ini ternyata bisa dijadikan alternatif baterai oleh mahasiswa Teknik Kimia Universitas Brawijaya (UB).
Bahan apakah itu? Mahasiswa UB di bawah bimbingan Supriyono, S.T., M.T., menggunakan substitusi bahan yang melimpah, yakni limbah tempurung kelapa.
Ini karena luas permukaan dan porinya yang bagus, limbah tempurung kelapa (biochar) bisa digunakan sebagai pengganti grafit pada anoda baterai lithium-ion.
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Mi Jagung Sehat, Ini Cara Buatnya
Adapun mahasiswa UB yang melakukan penelitian itu ialah Aditya Bayu Pratama, Akmal Estu Wijaya, Dyah Nurfitri Solikhah, Erina Azahra Amalia dan Prisma Ardaneshwari Khairina.
Menurut Ketua Tim, Aditya Bayu Pratama, adanya penggantian bahan yang awalnya grafit menjadi biochar tempurung kelapa secara ekonomis mampu menurunkan harga baterai lithium-ion yang mahal.
Bahkan kapasitas simpan spesifiknya yang tinggi (372 mAh/g) dan mampu menghasilkan sel baterai berkerapatan energi tinggi (0.1 A/g).
Pada sisi lain struktur pori tempurung kelapa yang besar berpotensi untuk meningkatkan performa baterai lithium-ion.
"Inovasi yang kami teliti ini sangat mendukung program Sustainable Low Carbon Development," ujarnya seperti dikutip dari laman UB, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Pendeteksi Alkohol pada Parfum
Ini karena baterai lithium-ion sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil listrik dengan banyak keunggulannya.
"Selain itu, adanya inovasi kami juga mampu merealisasikan program zero emission di Indonesia beberapa tahun ke depan," imbuh Aditya Bayu Pratama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.