KOMPAS.com - Tidak hanya sekarang, sebenarnya perundungan (bullying) sudah ada sejak dahulu. Hanya saja, saat ini istilahnya ialah perundungan.
Bagi anak-anak, perundungan memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak, baik pada korban maupun pelaku?
Sebab, ada tujuh aspek penting pada perkembangan anak usia dini. Yakni nilai agama, moral, kognitif, sosial emosional, bahasa, fisik motorik, dan seni.
Baca juga: Perundungan dan Tips Mengatasinya
Orangtua tentu harus paham dampak perundungan agar tumbuh kesadaran untuk mencegahnya.
Merangkum akun Instagram Kemendikbud Ristek, Minggu (24/10/2021), ini dampak perundungan pada perkembangan anak:
Korban perundungan dapat mengalami cedera fisik yang dapat mengganggu perkembangan fisik motoriknya.
Hal ini disebabkan oleh tindakan kekerasan yang dialami oleh korban, seperti luka memar karena bekas cubitan atau kekerasan fisik lainnya.
Perasaan takut yang ditimbulkan perundungan bisa menyebabkan anak tidak berani mengungkapkan ide dan gagasan sehingga mengganggu perkembangan kognitifnya.
Selain itu, ketidakpercayaan diri ini di masa mendatang dapat menghambat anak dalam memaksimalkan potensi kognitifnya.
Pelaku perundungan berpotensi mengalami gangguan perkembangan sosial emosional, seperti sikap arogan, pemarah, dan suka melanggar aturan.
Korban perundungan berpotensi mengalami gangguan kecemasan dan depresi yang berpengaruh pada perkembangan sosial, seperti murung, dan emosi tidak terkontrol.
Baca juga: UB Dirikan Layanan Terpadu Kekerasan Seksual dan Perundungan
Perundungan dalam bentuk verbal kerap menggunakan bahasa kasar dan merendahkan sesama.
Hal ini dapat berakibat pada perkembangan bahasa anak dalam jangka panjang, seperti terbiasa berkata kasar dan mengejek sesama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.