Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perguruan Tinggi Tempat Kuliah BJ Habibie Beserta Jejak Kariernya

Kompas.com - 19/11/2021, 16:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden ke-3 Indonesia, Prof. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie banyak menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia ke berbagai penjuru dunia.

Walaupun dia sudah tak ada di dunia, tapi BJ Habibie menjadi tokoh inspirasi bagi banyak orang.

Baca juga: ITB Maksimalkan Kuliah Luring Mulai Semester Depan

Pantas saja, banyak orang yang merasa ditinggalkan ketika BJ Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di 11 September 2019 atau tepatnya di usia 83 tahun.

Banyaknya prestasi yang digapai, itu karena BJ Habibie sangat konsen pada dunia pendidikan.

Alhasil, selama BJ Habibie hidup telah memiliki 46 hak paten.

Salah satu karya Habibie yang dikenang masyarakat adalah pesawat N250 Gatot Kaca.

Habibie juga turut mendesain dan menghitung proyem pembuatan pesawat, seperti Vertical Take Off & Landing (VTOL) pesawat angkut DO-31, Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130, Hansa Jet 320 (pesawat eksekutif), Airbus A-300 CN-135, dan Helikopter BO-105.

BJ Habibie yang memiliki kejeniusan di dunia pesawat, itu karena ilmu yang sudah ditekuninya sejak di bangku perguruan tinggi.

Baca juga: Bertambah 3, Kini UIN Lampung Punya 23 Guru Besar

Nah, apa saja perguruan tinggi tempat BJ Habibie kuliah? Berikut Kompas.com merangkumnya, Jumat (19/11/2021).

Tempat kuliah BJ Habibie

Ada tiga tempat kuliah BJ Habibie dalam menuntut ilmu.

1. Kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB)

Sebelum kuliah di ITB, suami dari Hasri Ainun Besari ini menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen, Dago.

Setelah itu dia kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung, saat ini bernama ITB.

Baca juga: Mendikbud Ristek: Intoleransi Tak Boleh Ada di Pendidikan Indonesia

Selain BJ Habibie, banyak tokoh yang mengenyam kuliah di ITB, seperti Presiden pertama Indonesia Soekarno dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) saat ini, Ridwan Kamil.

2. Kuliah di Delft University of Technology

Pria yang lahir di tanah Sulawesi Selatan ini juga pernah mengenyam bangku pendidikan di Delft University of Technology, Belanda.

Tempat kuliah Habibie di Belanda merupakan salah satu universitas terbaik dunia versi QS Top Universities.

Baca juga: Kasus Anak Titipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Pakar Undip

Ada beberapa jurusan favorit di perguruan tinggi ini, yakni teknik mesin, arsitektur, teknik sipil dan teknologi.

Namun demikian, Habibie tidak menyelesaikan pendidikan kuliahnya di kampus yang berjarak 69 km dari Ibu Kota Belanda, Amsterdam.

Hingga akhirnya dia melanjutkan pendidikan tinggi ke negara di benua Eropa.

3. Kuliah di RWTH Aachen University

Setelah tidak menyelesaikan studi kuliahnya di Belanda, Habibie memilih untuk menuntut ilmu di RWTH Aachen University, Jerman.

Salah satu perguruan tinggi tempat kuliah Habibie di Jerman ini termasuk kampus terbaik dunia versi QS Top Universities.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Salurkan Kuota Gratis ke 21,29 Juta Penerima

Kuliah di RWTH Aachen University, Habibie menghabiskan waktu selama 5 tahun, yakni dari tahun 1960-1965.

Di perguruan tinggi ini, akhirnya Habibie memperoleh gelar Master of Science di bidang teknik.

Kemudian, Habibie menyelesaikan studi S3 atau Doktor di perguruan tinggi Technischule Die Fakultät Für Maschinenwesen Aachen, dengan gelar yang diperolehnya Dr.Ing pada 1965.

Setelah pulang ke Indonesia, ITB memberikan gelar Profesor ke Habibie. Sebab, dia bisa menghitung keretakan atau track propagation on random atom-atom pesawat terbang.

Karier di pemerintahan dan pekerjaan

Selain menjadi Presiden RI, BJ Habibie juga pernah mengemban jabatan penting di pemerintahan, yakni:

  • Wakil Presiden di 1998.
  • Ketua Tim Keputusan Presiden 35.
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI 1993-1998.
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI 1988-1993.
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI 1983-1988.
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI 1978-1983.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Tak hanya di pemerintahan, BJ Habibie juga pernah berkarier di dunia kerja, seperti:

  • Profesor Kehormatan/ Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang Institut Teknologi Bandung (ITB) di 1977.
  • Direktur Utama PT PAL di 1978.
  • Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) di 1976.
  • Penasihat Direktur Utama PT Pertamina (1974-1978).
  • Wakil Presiden/Direktur Teknologi Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB), Hamburg, Jerman Barat di 1974-1978.
  • Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersial/ Pesawat Militer Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) GmbH, Hamburg, Jerman Barat di 1969-1973.
  • Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur, Hamburg, Jerman Barat di 1966-1969.
  • Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat di 1960-1965.
  • Anggota Dewan Komisaris Pertamina.
  • Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.
  • Ketua Dewan Riset Nasional di 1999.
  • Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
  • Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
  • Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
  • Ketua BPPT.
  • Direktur Utama PT Pindad.

Baca juga: Pimpinan Perguruan Tinggi Harus Cetak Lulusan Jadi Pengusaha

Itulah tiga perguruan tinggi tempat Habibie menimba ilmunya di bangku kuliah beserta jejak karier di pemerintahan maupun dunia kerjanya. Semoga jejak kuliah bisa menginspirasi semua insan pendidikan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com