KOMPAS.com - Cepatnya perkembangan teknologi dan dinamika global menantang lulusan perguruan tinggi untuk menguasai sejumlah keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja masa kini dan beberapa tahun mendatang.
Mengutip riset McKinsey, diperkirakan ada 35 persen jenis pekerjaan yang akan hilang digantikan dengan teknologi dalam beberapa tahun mendatang.
Namun, di sisi lain ada optimisme muncul. Sekitar 65 persen pekerjaan di bidang IT akan lahir.
Pemerintah mengharapkan para mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman demi masa depan.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Abdul Kahar mendorong mahasiswa untuk tak hanya menjadi sosok yang biasa-biasa saja.
Baca juga: Program Kampus Mengajar 3 Dibuka, Dapat Uang Saku hingga Bantuan UKT
“Jangan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, tetapi harus menjadi mahasiswa yang siap menerima perubahan,” ujar Abdul saat memberikan pengarahan pada Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Diri di Unpad Training Center, seperti dilansir dari laman Unpad.
Abdul menjelaskan, seiring kemajuan teknologi, tidak ada lagi sekat yang membatasi mahasiswa untuk berprestasi. Memperoleh ilmu tidak hanya dari bangku perkuliahan. Mahasiswa juga dapat melihat dunia luar dengan mudah berbekal teknologi.
Ia mencontohkan, dengan hanya dengan berada di rumah, mahasiswa kini dapat mengakses berbagai layanan perpustakaan terbaik di dunia sepanjang waktu.
“Karena itu, tidak ada bedanya antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa asing. Bedanya hanya bagaimana kita bisa mempersiapkan diri dengan teknologi yang ada,” tuturnya.
Abdul mendorong setiap mahasiswa untuk memanfaatkan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka sebagai ajang memperkaya diri. Program ini, menurut Abdul memiliki pola pikir yang paripurna.
Baca juga: Mahasiswa Bersiap, IISMA 2022 Kemendikbud Bakal Gandeng Kampus Top Dunia
“Kalau ilmu yang diteliti hanya satu, tidak akan cukup untuk bersaing. Harus bisa multidisiplin,” kata Abdul.
Sementara itu, Ketua Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kabim) Unpad, M. Faisal. Menurutnya, meskipun tidak ada perbedaan dengan mahasiswa reguler, ada tanggung jawab lain yang diemban oleh para penerima KIP Kuliah.
“Mahasiswa KIP Kuliah dituntut beda. Harus jadi motivasi tersendiri, jangan sampai jadi mahasiswa yang biasa-biasa saja,” kata Faisal.
Diharapkan, mahasiswa penerima beasiswa pemerintah tersebut tidak sekadar menjalani kuliah. Akan tetapi, mahasiswa didorong menghasilkan prestasi dan memiliki kompetensi lain.
“Terus berprestasi dan kembangkan diri. Jangan sampai jadi kuliah-pulang-kuliah-pulang saja,” pungkasnya.
Baca juga: Mahasiswa Bisa Dapat Bantuan UKT Rp 2,4 Juta Kemendikbud Ristek, Ini Syaratnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.