Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Unas Temukan Orangutan Kalimantan Makan Kukang

Kompas.com - 30/11/2021, 14:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Biasanya, orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) makan buah-buahan, dedaunan, kulit kayu, bunga, dan serangga yang jadi makanan utama orangutan.

Hal itu sudah terdokumentasi sejak 1971 oleh para peneliti. Namun setelah 50 tahun kemudian, terbit sebuah jurnal mengenai orangutan Kalimantan yang terekam mengkonsumsi kukang.

Peristiwa tersebut terekam pada 27 Desember 2017 di Stasiun Riset Orangutan Tuanan yang berlokasi di Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Webinar Unas Bahas Fenomena Kependudukan di Indonesia

Peneliti S2 Biologi Universitas Nasional (Unas) Kristana Parinters Makur merekam langsung orangutan jantan dewasa ‘Molong’ memangsa kukang yang terjadi pada siang hari bersama dengan Manajer kamp Mardianto dan asisten peneliti Tono.

Hal ini kemudian, ditulis dalam jurnal ilmiah bersama tim peneliti gabungan Universitas Nasional, Rutgers University dan Zurich University.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, karya ilmiah itu pun berhasil diterbitkan pada 17 November 2021 di jurnal Primates yang diterbitkan oleh Springer.

Adapun peneliti yang tergabung dalam penulisan ilmiah tersebut adalah Kristana Parinters Makur, Sri Suci Utami Atmoko, Tatang Mitra Setia, Maria A. Van Noordwijk dan Erin R. Vogel.

Menurut salah satu peneliti Dr. Sri Suci Utami Atmoko, perilaku memakan daging merupakan kejadian yang sangat langka dalam aktivitas orangutan liar.

Berdasarkan data, sampai saat ini dengan jumlah waktu observasi yang sangat panjang (dapat lebih dari 70 ribu jam di masing-masing lokasi riset) dan jumlah peneliti yang cukup besar.

"Yakni di lebih dari 5 stasiun riset orangutan (Sumatera dan Kalimantan), hanya terobservasi sekitar 12 kasus orangutan memakan daging," ujarnya seperti dikutip dari laman Unas, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Keren, Mahasiswa Unhas Inovasi Material Antipeluru

Dia menambahkan, sebelumnya kasus orangutan memakan kukang hanya dijumpai di Sumatera, tepatnya di Ketambe dan Suaq Balimbing, dua stasiun riset di Taman Nasional Gunung Leuser, Provinsi Aceh. Kasus di Kalimantan umumnya hanya terkait dengan memakan tikus dan tupai.

Kukang atau Nycticebus sp. sendiri merupakan primata kecil yang cenderung aktif di malam hari dan memiliki bisa beracun.

Bisa yang disinyalir dapat membuat shock hingga mematikan tersebut berasal dari kelenjar yang terletak dibawah ketiak kukang, dan diaktifkan saat tercampur liur ketika kukang menjilat ketiaknya.

Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional itu mengatakan bahwa perilaku memangsa kukang oleh orangutan umumnya sama, baik di Sumatera maupun Kalimantan.

Berbeda dengan kera besar Simpanse yang memang berburu primata lain, orangutan lebih cenderung hanya bila bertemu dengan kukang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau