Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus IPB Bagikan Cerita Saat Magang Hortikultura di Amerika dan Belanda

Kompas.com - 02/12/2021, 13:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Belajar di luar negeri tentu menjadi suatu kebanggaan. Seperti halnya yang dialami Mohamad Yusril Ramadhan, alumnus Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University.

Yusril menjadi Professional Interns di Knox Horticultural, Orlando Florida, United States of America. Tentu, hal tersebut menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.

Adapun pengalaman itu ia dapat saat mengikuti International Internship Program atau yang bernama The Ohio Program (TOP) di bawahi langsung oleh The Ohio state University di Colombus, Ohio.

Baca juga: Webinar IPB: Ini 5 Langkah Menolong Korban Kekerasan Seksual

"Untuk di Indonesia sendiri, kita di bawahi langsung oleh asosiasi yang bernama Topagrindo," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB, Kamis (2/12/2021).

"Setelah mendaftarkan diri melalui asosiasi Topagrindo dan melewati semua prosesnya, hingga akhirnya saya berhasil pendapatkan placement dan sampailah di United States of America pada Juli 2021," imbuhnya.

Bawa bekal ilmu dari IPB

Dia sebagai Assistant Head Growers selama kurang lebih lima bulan belajar banyak hal dan merawat banyak sekali jenis tanaman. Dari tanaman bunga, herbal, sayuran dan lain sebagainya.

Tentu, semua yang dia butuhkan ternyata sudah ia dapatkan dari semua pelajaran selama masa perkuliahan di Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University.

"Saya sangat bersyukur dan merasakan bahwa seluruh ilmu, baik hard skill maupun soft skill yang saya dapatkan selama masa perkuliahan di IPB University sangatlah berguna di dunia profesional dalam maupun luar negeri," terangnya.

Baca juga: Keren, Mahasiswa Unhas Inovasi Material Antipeluru

Meski demikian, memutuskan untuk merantau sangat jauh bukanlah hal yang mudah. Karenanya, Yusril menceritakan bahwa untuk mengambil keputusan ini, ia melakukan banyak pertimbangan.

Terlebih harus bertahan hidup di negeri orang dengan budaya yang berbeda dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bukan hanya perbedaan bahasa saja tetapi tentu saya harus menghadapi perbedaan budaya, kebiasaan, cuaca, iklim dan banyak hal lainnya.

"Terlebih Amerika sendiri adalah negara yang sangat besar dengan berbagai macam penduduk serta latar belakang yang beragam bahasa maupun budaya," jelasnya.

Pernah belajar di Belanda

Namun, hidup dengan lingkungan yang sangat beragam bukanlah hal pertama yang pernah Yusril jalani.

Sebab, saat menjadi mahasiswa IPB University, Yusril juga belajar bagaimana caranya berbaur dan bertoleransi dengan keberagaman yang ada di kampus.

Dari pengalaman itu semua, menjadikan dirinya mudah beradaptasi dengan lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Baca juga: Alumnus IPB Bagikan Kiat Sukses Jalani Bisnis Fashion

"Saya sendiri pernah tinggal di Belanda selama tiga bulan pada 2020 untuk program serupa dan juga untuk menyelesaikan skripsi penelitian di sana," tandas Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau