"Setelah kita kembangkan lagi di sini dengan menggunakan materi genetik yang sama, kita dapatkan tomat yang lama simpan buahnya mencapai 8 hari untuk hibridanya dan 25 hari lebih lama untuk generasi NIL (Near Isogenic Line)-nya, serta nutrisi ataupun kualitas pascapanennya yang tidak ada perbedaan," terangnya dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dengan memiliki waktu yang lebih lama, hal ini dapat mengurangi kerusakan tomat pada proses pascapanen. Bagi penjual, hal ini tentu saja menguntungkan. Penjual bisa menjual tomat lebih lama karena tidak mudah membusuk.
Baca juga: Mahasiswa UNY Manfaatkan Limbah Tempe untuk Suburkan Tanaman
Sedangkan bagi konsumen, ketika beli tomat ini, tanpa disimpan di pendingin pun, tomat bisa tahan simpan jika dibandingkan dengan tomat lain di ruang biasa.
Tak hanya tomat tahan simpan, Syariful dan tim Faperta Unpad bekerja sama dengan University of Tsukuba juga tengah mengembangkan riset tomat tanpa biji.
"Tomat tanpa biji kita kembangkan untuk mengatasi permasalahan budidaya tomat pada suhu tinggi," ujarnya.
Dijelaskan, pada suhu tinggi biasanya tomat akan terhambat proses pembentukan buahannya. Hal ini disebabkan adanya sterilitas dari polen atau serbuk sari yang menyebabkan gagalnya pembuahan, sehingga otomatis buah tidak akan terbentuk.
Proses ini biasanya terjadi ketika tomat khususnya tomat Beef ditanam di dataran rendah atau daerah bersuhu tinggi. Karena itu, selama ini tomat Beef hanya bisa berproduksi secara optimal apabila ditanam di dataran tinggi yang bersuhu rendah.
Melalu riset yang dilakukan, Syariful dan tim mencoba melakukan rekayasa tanaman dan budidaya agar tomat beef yang biasa ditanam di dataran tinggi bisa dibudidayakan di daerah bersuhu tinggi.
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Infused Water dari Rempah, Buah dan Sayur
Tomat tanpa biji merupakan hasil rekayasa yang memungkinkan tomat bisa tumbuh tanpa proses pembuahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.