KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran (Unpad) raih peringkat keempat sebagai perguruan tinggi dengan pelaksanaan pembelajaran daring terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian Sistem Pembelajaran Daring (Spada) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arief S. Kartasasmita mengatakan, pandemi Covid-19 telah memacu Unpad untuk lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran daring yang sudah berjalan sejak lama.
"Ini merupakan bagian dari evolusi pembelajaran daring di Unpad yang terus berkembang," ucapnya seperti dilansir dari laman Unpad.
Baca juga: Kemendikbud Ristek: 5 Kampus dengan Pembelajaran Daring Terbaik 2021
Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Unpad, Anne Nurbaity mengatakan bahwa Unpad terus melakukan pelatihan intensif bagi dosen dan tenaga kependidikan dari setiap fakultas.
Ia mengatakan, pengembangan pembelajaran daring tidak mungkin ditangani di tingkat rektorat saja. Fakultas justru menjadi ujung tombak pelaksanaan pembelajaran daring.
Karena itu, pada tahun ini, Unpad membentuk program “E-Learning Heroes”. Melalui program ini, terkumpul 2-3 orang per fakultas yang akan membantu tim E-Learning Unpad.
Selain itu, pihaknya terus mengampanyekan penggunaan Learning Management System (LMS) melalui penyusunan buku pedoman, leaflet, penyelenggaraan diskusi dengan mengundang pakar pembelajaran daring, hingga ToT bagi dosen dan tenaga kependidikan.
Keberadaan Learning Management System (LMS) LiVE Unpad terus disosialisasikan di kalangan dosen dan mahasiswa.
“Alhamdulillah respons dosen dan mahasiswa sudah banyak menggunakan LiVE Unpad. Pengelola juga terus menerus melakukan perbaikan,” kata Anne.
Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa Kuliah Merdeka Belajar, Mahasiswa Yuk Daftar
Inovasi lain yang sudah dihasilkan adalah program Massive Open Online Course (MOOC). Program MOOC merupakan sebuah upaya Unpad untuk memperluas akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat melalui perkembangan teknologi digital.
“Secara menyeluruh Unpad sudah berupaya baik dari sisi SDM dan teknologi, meskipun harus tetap ditingkatkan bertahap,” kata Anne.
Anne memaparkan, sebagai bentuk penguatan terhadap pembelajaran daring, Unpad juga menyediakan hibah khusus untuk menstimulus dosen menghasilkan inovasi pembelajaran daring. Melalui Hibah Inovasi Pembelajaran Daring Unpad (HIPDU), animo dosen untuk mengajukan hibah ini ternyata sangat banyak.
“Awalnya kita tetapkan hibah ini untuk 20-30 porposal. Namun ternyata proposal yang masuk sangat banyak. Akhirnya kebijakan ini dinaikkan penerimanya menjadi 80 proposal,” kata Anne.
Lewat hibah tersebut, dosen didorong menghasilkan inovasi yang mendukung proses pembelajaran daring di Unpad semakin menyenangkan.
Baca juga: 5 Beasiswa S1-S3 dengan Uang Saku Terbesar, Salah Satunya dari Indonesia
Anne mengatakan, sistem pembelajaran daring saat ini menjadi penting. Meskipun pandemi Covid-19 telah berakhir, sistem ini dinilai tidak akan ditinggalkan.
“Mungkin karena ini sejalan dengan perkembangan zaman dan karakter generasi sekarang,” kata Anne.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.