Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UGM: Ada Ketimpangan pada Sistem Kesehatan Jiwa di Indonesia

Kompas.com - 15/12/2021, 16:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua lapisan masyarakat perlu menyadari pentingnya memelihara kesehatan jiwa. Tidak hanya fisik saja yang perlu dijaga, tapi kesehatan jiwa juga sama pentingnya.

Jika diabaikan, kesehatan jiwa bisa saja berujung pada kondisi depresi hingga mengalami gangguan jiwa.

Namun sayangnya pemerintah dan Dinas Kesehatan dalam hal ini masih memiliki keterbatasan dalam membangun sistem kesehatan jiwa hingga daerah rural.

Baca juga: Orangtua, Seperti Ini 4 Cara Menstimulasi Kecerdasan Anak

Pelayanan kesehatan jiwa belum merata

Staf Khusus Menteri Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof. Laksono Trisnantoro menerangkan, saat ini pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat belum tertata.

"Juga perlu penataan pelayanan kesehatan jiwa bahkan sampai ke rural atau daerah sulit," kata Prof. Laksono Trisnantoro dalam Webinar Mental Health for Rural Indonesia seperti dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (15/12/2021).

Menurutnya, tantangan yang dihadapi dalam penataan ini adalah bagaimana peranan inovasi dapat menjangkau pelayanan kesehatan jiwa di daerah rural.

Hingga faktor penting apa saja yang harus menjadi perhatian mengingat keterbatasan tenaga kesehatan untuk pelayanan jiwa.

Baca juga: SPADA Award 2021, ITS Institusi Terbaik Pendukung Pembelajaran Daring

Masih ada praktik pemasungan

Sementara itu Ketua Peneliti Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM Diana Setiyawati menambahkan, upaya program kesehatan jiwa masih berupa peningkatan kesejahteraan, namun belum merata.

Promosi kesehatan yang belum jadi program bagi semua lini, program kesehatan jiwa masih berupa sistem kesehatan dan belum lintas sektoral.

"Ketimpangan sistem kesehatan jiwa di Indonesia dapat tercermin dari adanya ritual dan praktik pemasungan yang masih dijadikan solusi bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan," ungkapnya.

Baca juga: Intip Kisah Alumnus IPB, Sukses Jadi Wirausaha dari Budidaya Maggot

Diana menyampaikan, berdasarkan data di Daerah Istimewa Yogyakarta keberadaan psikolog puskesmas berbanding lurus dengan skor literasi kesehatan jiwa. Daerah yang memiliki psikolog puskesmas yang terbesar dengan baik memiliki skor literasi kesehatan jiwa yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Yogyakarta dan Sleman saat ini memiliki potensi sistem kesehatan jiwa yang komprehensif. Diana berharap sistem ini dapat menjadi salah satu percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain.

Sistem kesehatan jiwa perlu melibatkan masyarakat

Menurutnya, sistem kesehatan jiwa yang baik melibatkan berbagai lapisan masyarakat yaitu dengan adanya literasi individu yang baik terhadap kesehatan jiwa. Adanya sistem kesehatan jiwa dalam lingkup sekolah, traditional healer atau panti yang mau bekerja sama dengan profesional kesehatan jiwa.

"Selain itu juga perlu penguatan kesehatan jiwa berbasis keluarga. Keseluruhan sistem ini diharmonisasi oleh peranan puskesmas di masyarakat," imbuhnya.

Aktivis dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Romo C. Suparman Andi mengungkapkan, rumah sakit dan panti tidak ada di daerahnya.

Baca juga: AGE Unair Jalin Kerja Sama dengan 6 Universitas di Inggris

Sehingga pihaknya mencoba untuk memberikan sebuah solusi yaitu dibangunnya rumah bebas pasung.

"Dengan membangun rumah yang baik bertujuan supaya pasien dan keluarga aman dan nyaman," kata Romo Dr. C. Suparman Andi saat menjelaskan peranan tokoh agama dalam praktik pemasungan di daerah rural.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau