Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB Raih Juara di Kompetisi Pemetaan Internasional 2021

Kompas.com - 23/12/2021, 14:26 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Rancangan peta “Deteksi Dini Lokasi Kecelakaan menggunakan Database CCTV dan Rumah Sakit Terdekat di DKI Jakarta” inovasi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) raih juara 2 di kompetisi internasional The 19th SuperMap GIS Contest.

Prestasi tersebut dipersembahkan oleh empat mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika 2019, yakni Arya Bima Makmunar Syamsi, Hazel Yordan Komara, Bagaskoro Pamungkas, dan Cokro Santoso.

The 19th SuperMap GIS Contest adalah sebuah perlombaan yang ditujukan untuk mahasiswa aktif dari penjuru dunia dalam pemanfaatan teknologi SuperMap untuk menghasilkan suatu rancangan GIS yang aplikatif dan inovatif.

Baca juga: Lazada Buka Beasiswa 2022 untuk Mahasiswa, Tunjangan Rp 35 Juta

Kompetisi ini dihelat oleh The Geographical Society of China, China Association for Geospatial Information Society, dan SuperMap yang berbasis di China.

Terkait prestasi yang dicapai tim, Bagas menyampaikan pesannya kepada semua mahasiswa untuk tidak takut mencoba mengikuti lomba internasional.

“Setidaknya sudah berani mencoba dulu, kalau pun belum menang tetap akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga," ujarnya seperti dilansir dari laman ITB.

Ia menjelaskan, peta yang mereka rancang disajikan dalam bentuk heatmap yang memvisualisasikan persebaran lokasi dan frekuensi data dengan pewarnaan.

Variasi warna tersebut, lanjut dia, menyatakan intensitas kejadian kecelakaan. Semua data rumah sakit, CCTV, jalan arteri, jalan kolektor, jalan tol, dan batas kota di DKI Jakarta dicantumkan dengan jelas dan lengkap.

Baca juga: Mahasiswa D3-S1 Butuh Biaya Kuliah? Segera Daftar Beasiswa Ini

“Kami menyuguhkan elemen peta yang kaya, perpaduan warna yang cocok, tata letak yang intuitif, data yang lengkap, dan deskripsi yang terperinci,” ujar Bagas.

Bagas menerangkan, kendala yang sempat dihadapi adalah sulitnya mendapatkan data kecelakaan karena tidak ada website resmi dan harus bertanya ke pihak kepolisian.

Proses pencarian dan pengolahan data dilakukan dengan cara web scraping dengan bantuan Python dan Microsoft Excel.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan persiapan tim yang telah dilakukan. Sebelumnya, mereka sudah pernah mengikuti pelatihan software dari SuperMap sehingga cukup familier dalam pengoperasiannya. Selain itu, juga terdapat dukungan dan andil dari Budhy Soeksmantono selaku dosen pembimbing mereka.

Bagas berharap dari kemenangan di kompetisi internasional pertamanya ini, bisa menjadi awal untuk terus berkarya ke depannya.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa Kuliah Merdeka Belajar, Mahasiswa Yuk Daftar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau