KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 2 tahun. Sudah lama para siswa di semua jenjang pendidikan terpaksa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Jika PJJ dilakukan terlalu lama dikhawatirkan berdampak tidak bagus bagi para siswa. Bahkan berdasarkan riset yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan.
Sebagai langkah antisipasi, Kemendikbud Ristek kemudian menyusun Kurikulum Prototipe sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Super Air Jet Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, Buruan Daftar
Mulai tahun 2022, kurikulum nasional memiliki tiga opsi kurikulum yang bisa dipilih satuan pendidikan untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, yaitu:
1. Kurikulum 2013
2. Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan)
3. Kurikulum Prototipe.
Pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) pada peserta didik.
Merangkum dari laman Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek, Minggu (26/12/2021), salah satu indikasi (learning loss) yang tampak adalah berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD setelah satu tahun pandemi Covid-19.
Hasil riset Kemendikbud Ristek menunjukkan, sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.